Selasa, 31 Maret 2015

Apa Aturan Emas ISLAM ?

Kepercayaan Bahá'í :
“Pilihlah bagi tetanggamu hal yang kau pilih untuk dirimu." 


Brahmanism:
"Ini tugasmu: Jangan perlakukan orang sebagaimana menyakitkan jika diterapkan padamu". Mahabharata, 5:1517 


Buddhism: 
"Suatu keadaan yang tidak menyenangkan, bagaimana saya dapat melakukan yang sama terhadap orang lain ?" Samyutta NIkaya v. 353 
Jangan sakiti orang sebagaimana itu akan menyakitimu." Udana-Varga 5:18 

Kristen:
"Perlakukan orang sebagaiamana kau ingin diperlakukan: inilah hukum bagimu." Mateus 7:12. 

"Dan sebagaimana kau ingin orang memperlakukanmu, dengan demikian pula kau harus memperlakukan mereka." Lukas 6:31. 
"...jangan melaksanakan hal yang kamu benci...", Injil Thomas 6. 

Confucianism:
"Jangan melakukan terhdp orang apa yg kau tidak ingin mereka lakukan padamu. Dialects 15:23 

Ze-Gong bertanya, 'Apakah ada satu kata yg bisa merangkum prinsip kelakuan manusia ?' Confucius menjawab, ' Kata 'xu' -- resiprositas. Jangan berlakukan terhdp orang lain apa yg kau sendiri tidak suka.'" Doctrine of the Mean 13.3 

"Upayakan sebisa mungkin utk memperlakukan orang spt kau ingin diperlakukan, dan kau akan menemukan jalan terpendek menuju kebajikan." Mencius VII.A.4 

Mesir Kuno: "Lakukan bagi orang lain apa yg kau inginkan terjadi padamu." The Tale of the Eloquent Peasant, 109 - 110 Translated by R.B. Parkinson. The original dates to 1970 to 1640 BCE and may be the earliest version ever written. 

Hindu: "Kau tidak boleh berlaku pada orang lain yg tidak kau sukai sendiri." Mencius Vii.A.4 

"Inilah kesimpulan Dharma [tugas]: Jangan perlakukan orang lain shg menyakitkanmu jika itu dilakukan padamu." Mahabharata 5:1517 

Humanisme: "(5) Humanis mengakui interdependensi sesama manusia, kebutuhan bagi kehormatan sesama dan persaudaraan seluruh umat manusia." 

Jainisme: "Dlm kebahagiaan dan penderitaan, dlm kesenangan dan kesedihan, kami harus menganggap semua mahluk hidup spt kami menganggap diri sendiri." Lord Mahavira, 24th Tirthankara 

"Seseorang harus memperlakukan semua mahluk spt ia sendiripun ingin diperlakukan. "Sutrakritanga 1.11.33 

Judaisme: "...cintailah tetanggamu spt kau mencintai diri sendiri", Leviticus 19:18 
"Apa yg kau benci, jangan perlakukan terhdp orang lain. Ini hukum (paling penting)." Talmud, Shabbat 31a. 
"Jangan melakukan apa yang kamu tidak sukai/benci kepada orang lain" Tobit 4:15 

(sumber: http://www.religioustolerance.org/reciproc.htm

Dan Beliau langsung ditunjuk sebagai Syiah

MANTAN MENTERI AGAMA, AHLI TAFSIR PROF.DR.QURAISH SHIHAB BERKATA:

WANITA JANGAN MERASA BERDOSA KALAU TIDAK BERJILBAB.
---SESUNGGUHNYA JILBAB / HIJAB / BURQA ADALAH PAKAIAN PEREMPUAN PADANG PASIR ZAMAN JAHILIYYAH---

Kasus Charlie Hebdo: Pembunuhan yang dilakukan atas nama ALLAH

Nabi Muslim merasa sangat marah atas puisi dari para pujangga itu.
Lantas apa yang ia lakukan?
Ia membunuh mereka semua.

Mungkinkah para pembunuh staf Charlie Hebdo di Paris hanya sedang meniru apa yang dilakukan oleh Nabi mereka?

Tidak heran KITA DIBIARKAN SENDIRIAN di alam semesta ini

Hadist, Qur'an dan perintah Muhammad

“Kenapa Hadis Nabi yang bukan wahyu itu harus dijadikan hukum/syariat dan iman Islam yang bahkan melebihi otoritas Quran, yang wahyu?”
Ini sudah jadi isyu dan “dosa-asal” Islam sejak lama, namun tak ada solusi. Muslim umumnya tahu bahwa Muhammad tidak saja tidak mengenal kumpulan Hadis-hadis yang dibuat manusia seperti yang ada sekarang ini, dia malahan telah melarangnya sejak semula demi menjaga agar Quran tidak tercampur atau terbingungkan dengan Hadis. Sebelum wafatnya, beliau sudah memberi perintah khusus agar tidak ada seseorangpun yang menuliskan Hadis Nabi, “Janganlah kalian menulis sesuatupun dariku selain Quran. Barangsiapa yang menulis sesuatu dariku selain Quran, maka hendaklah ia menghapusnya”. (HR.Ahmad, Muslim)
Namun sejarah mencatat bahwa Hadis-hadis tetap nekad dimunculkan oleh para pengumpul yang mengutip dari banyak perawi-perawi Muslim setelah seratusan tahun nabinya meninggal. Semua pihak berlomba-lomba ingin mendapatkan pengakuan dan otoritas islamik dengan menunjukkan buah dedikasi dan pengetahuan mereka terhadap apa yang sudah di sunnah kan oleh sang nabi. Konten periwayatan (dan sanad) Hadis bergulir liar sampai kepada dongeng yang paling nonsense, dan/atau saling menabrak sesama hadis, sampai-sampai berkontradiksi dengan Quran sendiri! Dan tatkala ditemukan “Hadis-hadis-emas” yang muluk, tak jarang Muslim malahan lebih memilih dan menjagoi apa kata Hadis ketimbang apa kata Quran, sekalipun keduanya berseberangan!
Contoh klasik yang paling mencolok adalah isyu tentang mukjizat Muhammad. Quran tegas membantah adanya mukjizat Muhammad yang manapun kecuali Quran itulah! Namun Hadis-hadis yang muncul seratusan tahun kemudian semarak dipenuhi dengan pelbagai mukjizat dahsyat Muhammad yang tidak mau kalah dengan mukjizat Yesus! (seperti mukjizat membelah bulan, mendatangkan air wudhu dari jari-jari Muhammad, penyembuhan orang sakit, penggandaan makanan, mengikat setan, dll). Disinilah kita terperangah menyaksikan bahwa disatu pihak Muslim sangat takut menabrak Nabinya, namun demi pride & ego Islam, Muslim secara rame-rame bisa nekad dan berani melupakan peringatan Nabinyadan sekaligus mengorbankan Quran! Sebab utamanya adalah posisi Nabi Terakhir tidak boleh berdiri inferior atau tekor-otoritas dibandingkan dengan para-nabi lainnya, khususnya terhadap kuasa mukjizat Yesus. Harga diri Muslim harus melihat superioritas Nabinya atas segala tandingan yang lainnya. Mereka akan ter-refleks untuk membutakan diri terhadap setiap ujud kekurangan dan kekerdilan Junjungan-nya yang bisa memberi rasa MALU dan AIB yang tidak tertanggungkan. Inilah umat yang hanya dipacu untuk menjadi sang penakluk, tidak diajari dan dicontohi nabinya untuk hidup berendah hati dan menerima penghinaan, sambil mengampuni musuhnya…
Namun disinilah Muslim harus jatuh dan tertimpa malu plus aib sebanyak dua kali! Sebab ketika mereka ber-euforia atas mukjizat Muhammad seperti yang dinyatakan dalam Hadis, maka merekabukan hanya harus menolak Quran (yang membantahi mukjizat nabi), melainkan juga harus “menghujat” Hadis lain dimana Muhammad justru menampik klaim dirinya yang bermukjizat. Ia berkata:
“Tiada nabi diantara para nabi yang tidak diberi mukjizat agar orang-orang jadi yakin dan percaya, tetapi aku diberikan Wahyu Illahi yang Allah nyatakan padaku.” (Shahih Bukhari 9.92.379).

Pertanyaan kepada Muslim:             
Imam Bukhari bukanlah ulama Islam yang sembarangan. Ia adalah ahli Hadis nomor wahid yang pernah dipunyai dunia Islam. Namun kenapa Bukhari bersama dengan semua Muslim lainnya merasa oke-okesaja dan tidak sedikitpun berkritis tentang kontradiksi mukjizat yang telah ia sendiri catatkan secara shahih? Begitu banyak dan muluk-muluknya mukjizat Nabi yang dicatatkannya dalam Hadis Bukhari, namun ia pula orangnya yang mengosongkan semuanya dalam Hadis Bukhari lainnya? Tidakkah itu merupakan AIB ISLAM yang tidak terkatakan lagi…?

jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum kamu”. (Quran Sura Yunus 10:94).

Pada dasarnya, adalah baik bilamana ada banyak sekali pertanyaan-pertanyaan orang Muslim yang diajukan kepada orang-orang Kristen mengenai apa yang dipercayainya. Itu berarti bahwa setidaknya teman-teman Muslim berminat untuk mengetahui lebih jauh bagaimana iman Kristiani itu sesungguhnya, khususnya yang berkenaan dengan isyu-isyu yang sering kurang dipahami.
Sayangnya, pertanyaan-pertanyaan teman Muslim kita sering berorientasi dan bersifat TUDUHAN yang dikaitkan dengan pandangannya dari internal Quran atau Islam, dan bukan mengundang pandangan eksternal yang menjelaskan isyu-nya dari perspektif kekristenan! Celakanya lagi tuduhan tersebut justru jauh dari kenyataan yang Kristen menganutinya, sambil melupakan tuduhannya sendiri bisa berbalik jadi boomerang yang menelanjangi.
Alhasil, belum apa-apa pertanyaan tersebut telah diisi dalam bentuk pertanyaan yang salah, yang sebenarnya tidak usah dijawab karena orang Kristen samasekali tidak merasa bahwa pertanyaan tersebutkena-mengena dengan imannya! 
Contoh-baku dari pertanyaan mereka seumpama:

*.“Kenapa kalian Kristen menyembah tiga Tuhan?” 
(Yang sepantasnya cukup dijawab: “ Nggak, tuh! Tak ada dari kami Kristen yang begituan! SELESAI!)
*. “Yesus manusia kok didewakan, diangkat jadi Tuhan karena lahir-ajaib tanpa ayah? 
Kenapa Adam yang lahir lebih ajaib –-tanpa ayah dan ibu—kok tidak diangkat jadi Tuhan?

(Yang sepantasnya cukup dijawab: “Nggak tuh, tak ada dari kami yang angkat-angkat manusia Yesus jadi Tuhan! Nggak ada itu!”

DIBAWAH INI DISAJIKAN PERTANYAAN MUSLIM YANG KHAS “SALAH TUDUH”:
 Seorang Muslim bertanya kepada saya: 
Q: “Tolong perlihatkan Kitab Injil Yesus Yang Asli kepada saya, yang diturunkan Allah kepada Yesus, dan bukan 4 Kitab Injil seperti yang ada dalam Kitab Perjanjian Baru sekarang ini”.
A: Saya menjawab, “NGGAK! Nggak begitu. Yesus tidak menulis maupun menerima sebuah Kitab yang dinamai Injil, melainkan Injil itu berarti “Kabar Baik”, ajaran dan karya Yesus Kristus untuk keselamatan umat manusia. Apa anda tahu ada Injil yang diturunkan Allah kepada Yesus? Ketika Muhammad mengatakan ada Injil DITURUNKAN kepada ISA, Muslim mengadopsi dua makna yang kedua-duanya keliru.
Pertama, seolah Yesuslah yang menerima KitabNya utuh sejak lahir (berdasarkan QS.19:30, 31), Atau kedua, Isa menerima wahyu, lalu menuliskan (atau suruh menuliskan) kumpulan wahyu tersebut dalam sebuah Kitab Injil Islami. Tetapi sungguh tidak ada bukti kapan, dimana dan bagaimana Kitab Injil Islam diturunkan kepada Yesus. Jangan lupa, Muhammad hanya kebagian porsi kecil sekali dari hidupnya untuk menerima wahyu Allah. Kepada beliau hanya diturunkan cicilan 6000-an ayat Quran selama 23 tahun, dan itu disuarakan dan dibacakannya dalam Quran. Artinya rata-rata hanya 300 ayat saja pertahun, atau rata-rata kurang dari 1 ayat sehari! Lain halnya dengan Yesus, dimana setiap suara yang keluar dari mulutNya disepanjang hidupNya sejak orok bayi sekalipun, itu semua  adalah Firman Tuhan sepenuhnya (QS.19:29-30), karena Dia sendiri adalah KalimatNya. Dan itulah InjilNya.”

Q: Muslim tersebut bertanya lagi: “Kenapa Injil-Injil ini tidak ditulis pada zaman kehidupan Yesus?”
A: “Supaya konsekuen, seharusnya Anda Muslim bertanya dulu kedalam: “Kenapa Injil ISA ini tidak DITURUNKAN pada zaman kehidupanNya?” Lalu bagimana jawaban anda? Diturunkan kapan, dimana, dan bagaimana diterima Isa, lalu kapan dibacakan dan diajarkan kepada murid-muridnya dan kepada umat Yahudi lainnya? Dari pihak kami sangat mudah menjawabnya, yaitu bahwa murid-murid Yesus tidak menyangka bahwa hidup Yesus akan begitu pendek setelah hanya 3 tahun melayani di Israel. Ketika penyaliban dan kebangkitan Yesus terjadi, maka dirasakan perlu untuk menuliskan kisah pelayanan, pesan-pesan dan kehidupan Yesus. Apalagi setelah Roh Kudus tercurah kedalam setiap mereka setelah Pentakosta. Oleh dorongan Roh Kudusinilah, murid-murid yang diilhami itu berbicara (menulis) atas nama Tuhan (2Petrus 1:21).

Q: Kenapa Kitab-kitab itu tidak ditulis dalam bahasa Aram yang mana Yesus dan masyarakatNya berbicara dan mengajar dalam bahasa tersebut? 
A: Dalam peristiwa Pantekosta, para Rasul yang dipenuhi Roh Kudus berbicara / berkotbah kepada khalayak ramai yang berasal dari pelbagai bangsa. Kuasa mukjizat terjadi dan ajaib bahwa pelbagai bangsa itu mendengar bahasa mereka masing-masing pada waktu yang sama! (Kis ps 2). Maka murid-murid Yesus dan gereja awal setelah Pentakosta menyadari bahwa Injil tidak hanya diperuntukkan bagi kaum Yahudi dan orang-orang yang berbahasa Aram, melainkan untuk seluruh dunia dan bangsa (Matius 28: 18 – 20; Kis.1:8, dll). Itu berarti bahwa Kitab Injil paling baik ditulis dalam bahasa Lingua Franca yang dipakai luas dan popular dibanyak wilayah diwaktu tersebut yaitu bahasa Yunani. Ini berbeda dengan Quran. Iman kristiani tidak tergantung kepada sebuah bahasa suci yang khusus sebagaimana yang dianut Muslim. Islam malahmewajibkan bahasa suci (Arab) tersebut diucapkan dalam doa shalat kepada Allahnya, sekalipun diklaim sebagai Allah yang universal dan mahatahu segala bahasa. Orang Kristen merasa bersyukur bahwa mereka tidak diwajibkan kepada bahasa Aram yang bisa-bisa mengakibatkan semacam Yahudi-centris seperti yang kini dialami oleh orang-orang Muslim non-Arab dengan “Arab-centris” nya. Yang palingpenting bagi kekristenan adalah bahwa Injil dimengerti dan bahwa Injil berakar didalam jemaat lokal sebagai bagian dari kepribumian dan hati nurani.

Q: Kenapa begitu banyak Injil-injil yang berbeda, sehingga setiap denominasi mempunyai versinya sendiri-sendiri.
A: NGGAK-ADA! SALAH! Hanya ada 4 Kitab Injil didalam Kitab Suci, bukan semua denominasi mempunyai sendiri-sendiri kitabnya. Anda mencampur-adukkan dengan versi TERJEMAHANNYA yang juga dialami oleh pelbagai versi-versi terjemahan Quran dan penerbit-nya, bukan? Ada versi Depag, versi Revisi Depag Terbaru, Disbintalad, Quraish Shihab, Mohsin Khan, Yusuf Ali, dst yang bahkan ada yang saling men-distorsi. Nah, untuk Injil kenapa ada Empat Kitab? Kita percaya bahwa Roh Kudus yang diutus oleh Yesus dan Bapa (Yoh 14:26, 15:16, 16:7) menggunakan 4 orang untuk menuliskannya sebagai saksi mata. Mereka saling komplimen melengkapi kesaksian Injil. Matius misalnya telah ditulis untuk orang-orang percaya Yahudi, sedangkan Lukas untuk orang-orang  yang belum percaya. Ini berbeda dengan penulisan Quran dimana Muhammad sebagai“strory teller” tunggal yang justru melemahkan (bukan menguatkan) periwayatannya, karena tak ada saksi mata lain yang membenarkan dan meneguhkannya. Sebab Kitab-kitab Suci dari Tuhan yang satu pastilah tidak bertentangan sesamanya. Tetapi ketika Muhammad mengisahkan Isa (dan lain-lain nabi) begitu berbeda versinya dengan Injil Yesus, maka siapa (juri, saksi mata) yang dapat meneguhkan versi Muhammad sebagai kebenaran diatas Injil (yang telah disaksikan oleh 4 saksimata sebagai penulis)?
Ingat bahwa Quran versi Muhammad yang asali (paling primer) ada termasuk beberapa jenis himpunan yangtidak pernah ditolak oleh Muhammad (seperti mushaf Ibn Mas’ud, Ubay ibn Ka’ab, Ali ibn Abi Thalib dll) namun kelak ditolak (diharuskan dibakar) oleh Utsman yang memberlakukan mushaf-nya sendiri secara tunggal. Seharusnya Utsman mengizinkan mushaf-mushaf primer tersebut hadir sebagai saksimata atas OTENTISITAS QURAN, sebagaimana yang telah terjadi dengan Empat (Kesaksian) Kitab Injil untuk bukti keasliannya. Kini kritik keabsahan Quran menjadi tidak terbela, sedikitnya karena dua hal: (1).Wahyu ke Muhammad tanpa saksi mata, dan (2).Quran ex-mushaf Utsmani hasil himpunan Khalifah Utsman (dengan menyingkir-kan mushaf-mushaf versi lain)  juga tidak disaksikan oleh Muhammad yang empunya “naskah asli”. Ayat-ayat yang hanya dihimpun dan dikutak-kutik oleh para Sahabat Nabi tanpa kesaksian dari Muhammad sendiri (dan tanpa Jibril - 'RohKudus' Islam), tentulah tidak akan absah menjadi Firman-Allah. Hal inilah yang berlainan dengan Injil, dimana para saksimata sebagai penulis-penulis Injil telah dibaptis oleh Roh Kudus (Kis 1:5) dan “berkata-kata tentang karunia-karunia Tuhan yang bukan diajarkan oleh hikmat manusia, tetapi oleh Roh (Kudus).” (1Kor 2:13)
Tidak heran kaum Syi’ah menerima Quran ala sekarang ini dengan sejumlah reserve.Jadi  bagaimana keabsahan Quran sekarang ini (ex mushaf Utsmani) dimata Muhammad dan Allah, kecuali harus diimani saja secara “potong kompas” tanpa solusi?

Q: Kenapa Injil-Injil perlu ditulis dan ditulis ulang?
A: NGGAK! NGAWUR! (Sesungguhnya cukup stop disitu, karena pertanyaannya mengarang-ngarang).Injilbukan ditulis dan ditulis ulang, Bung! Kenapa kalian tidak mengistilahkan hal yang sama untuk Quran yang telah ditulis ulang setiap kali dengan editing huruf Arab baru dan bacaan-nya?
Injil tidak ditulis orang selain oleh Matius, Markus, Lukas, Yohanes dengan pencerahan Roh Kudus. Akan tetapi memang Injil dicopy dan disalin ulang dalam jumlah yang banyak sekali sejalan dengan peledakan pertumbuhan kaum Kristen ditengah-tengah ancaman Yahudi dan pemerintahan Romawi. Kemudian diterjemahkan dan diterjemahkan baru lagi sejalan perkembangan bahasa/ semantiknya!
Injil adalah breaking-news dunia dikala awalnya, tapi dia pulalah musuh penguasa yang diburu untuk dihancurkan. Maka alangkah ajaibnya bahwa setelah ke-4 Injil itu selesai ditulis, lalu menyusul beredarlah ribuan salinannya yang mampu survive dari pemusnahan (tercatat lebih dari 5.000 manuskrip New Testament bahasa Yunani saja, belum lagi ribuan salinan bahasa lainnya –  plus bagian-bagian Injil lainnya).  Authograf aslinya memang telah tiada, karena tua, hancur atau hilang, namun dipastikan Injil tidak terpalsu oleh musuh Injil—seperti yang Muslim tuduh-- mengingat sedikitnya ada 4-5 faktor-strategis  yang turut menjagai keotentikannya:
1. Injil dan pemiliknya menjadi buruan untuk dihukum penguasa, maka pemegangnya hanya dipercayakan bagijemaat mula-mula yang siap jadi martir demi mempertahankannya.
2. Kaum Yahudi memusuhi Kristen yang sama-sama juga memakai Alkitab (Perjanjian Lama). Mereka ikut menjadi mata-mata kalau-kalau ada pihak Kristen juga mengutak-atik/memalsukan bagian-bagian Alkitab mereka yang juga ikut disalin dan disebarkan. Nyatanya tidak ada Ahli-Taurat Yahudi yang pernah memprotes dan menyalahkan tekstualitas Injil, kecuali para “ahli-taurat” Islamik yang menyanggahnya berabad-abad kemudian.
3. Kecepatan penyebaran salinan nya yang luar biasa keseluruh Asia tengah dalam bahasa Syria, Latin, Ethiopia, Koptik Mesir dll. Kecepatan ini tidak memungkinkan pihak pemalsu untuk bisa mengejar dan menggantikan seluruh Injil-Yesus dengan Injil yang palsu!
4. Dari waktu kewaktu, ada kesaksian tokoh luar yang mengkonfirmasikan kebenaran kesaksian Injil/New Testament sekaligus mengutibnya dari Kitab-kitab tersebut sejak abad kesatu.  Seperti Flavius Josephus (sejarawan Yahudi), Polycarpus (murid rasul Yohanes), Ignatius (murid Polycarpus, mengenal para rasul), Clement dari Roma, Eusebius dll.
5. Tetapi faktor yang paling menampar tuduhan Muslim adalah bahwa Quran amat-amat-amat mengakui, membenarkan Alkitab/Injil, dan menyuruh Muslim mengimaninya! (QS. 2:41, 89, 91, 101, 136; 3:3; 4:136; 5:43, 44, 46, 47, 48, 68; 6:92; 10:73, 94; 29:46; 32:23; 35:31; 46:30; 43:4 dst dst). Adakah Muhammad dan Muslim sudah mengimaninya, atau justru tetap memilih cari-cari kambing hitam saja?
Muslim mencela secara naïf “keaslian Injil” tanpa melihat bahwa sejarah rekonstruksi Qurannya sendiri luar biasa memprihatinkan. Mereka menuntut yang ASLI! Oke, tetapi apakah “asli” yang sesungguhnya untuk Quran dijaman Muhammad? Bukankah itu hanya berupa keping-keping batu, kulit, kayu, tulang, daun kurma dll ? Perlihatkan dulu itu sebelum menuntut aslinya orang lain!

Note: Adakah Quran dengan teks seperti Quran-Sana ini?
Dan adakah Muhammad kenal akan Kitabnya dalam bentuk huruf, isi dan susunannya seperti Quran sekarang ini? Bahkan adakah didunia ini ditemukan sebuah Quran asli komplet dari mushaf Utsman dipertengahan abad ke-7, dengan huruf Arab Hijazi tanpa vocal, koma dan titik? Adakah Quran Utsmani disahkan oleh Muhammad? Mushaf Abu Bakar—SUMBER ASLI dan “saksimata” darimana Mushaf Utsman tersalin (juga mushaf Ibn. Mas’ud dll) kenapa harus dibakar semua? Apakah mushaf tandingannya (Ibn. Mas’ud, Ali, Ubay) kalah sempurna terhadap mushaf Utsman dimata Muhammad? Kenapa susunan Quran Utsmani ini anti-kronologis, sementara Mushaf Ali justru kronologis? Manakah yang sebenar-benarnya sebagai COPY-MUTLAK dari Quran paling ASLI yang ada di Lauh Mahfudz?Itulah antara lain pertanyaan-pertanyaan yang kekal bagi setiap Muslim.

Q: Kenapa edisi-edisi baru telah ditulis oleh tangan-tangan manusia yang memasukkan bias mereka kedalamnya. Kenapa Anda tidak melihat bagaimana kekristenan saat ini bukanlah ajaran yang diajarkan oleh Yesus.
A: NGGAK! Nggak ada begituan! Tidak ada edisi-edisi yang lebih baru yang ditulis, melainkan hanya 4 Kitab yang ditulis diantara tahun 50–70 M, termasuk rasul Yohanes yang ditulis sekitar tahun 90 M (walau sejumlah sarjana memberi penanggalan kepada nya sekitar tahun 55 M). Anda kembali membingungkan diri dengan pendekatan terjemahannya yang berbeda, namun maknanya tidak pernah didustakan seperti terjemahan Quran, yang saling diberi tanda kurung (parenthesis) untuk pembiasan tersembunyi.
Contoh: Quran Sura al-Baqara 2:256,
QURAN TEKS ASLI: “Tidak ada paksaan untuk agama ...”
QURAN-PLUS (dengan parenthesis): “Tidak ada paksaan untuk (memasuki ) agama  (Islam) ...” 
Quran Teks Asli, memperlihatkan betapa kebebasan beragama  bersifat  universal untuk semua agama, baik masuk ataupun keluar dari agamanya. Namun dalam Quran-Plus,telah disunat kebebasannya, sehingga orang hanya bebas masuk Islam, tetapi tidak bebas keluar/ murtad dari Islam, yang hukumnya adalah harus dibunuh:“Whoever changed his Islamic religion, then kill him.'" (Bukhari, 9:57)

Tuduhan terakhir( dan ini akan kita jawab secara lebih intensif ):
Kenapa Kristen tidak melihat kekristenannya saat ini bukan lagi ajaran Yesus?
Wah! Ini ibarat orang buta mencaci matahari yang dikira api! 
Ajaran Yesus seperti apa yang ada dibenak Anda sebagai Muslim? Ajaran dari seorang manusia Isa yang Allah berikan Kitab-Injil sejak semasa kecilnya (QS.19:30-31)? Baiklah kami bersaksi bahwa apa yang diajarkan Yesus Kristus adalah apa yang kami imani sepenuhnya, bukan Isa yang Muhammad dongengkan mirip-mirip dengan Yesus! 
Muslim mengekor-setia Muhammad yang selalu menuduh Kristen berjalan dalam kesesatan (Quran, Surat Al-Fatihah 5), pihak yang dilaknati Allah, antara lain karena tidak mengakui kenabian Muhammad, menyembah 3 Tuhan, dan menjadikan “Almasih Anak Allah… Allah melaknat mereka. Bagaimana mereka sampai dipalingkan?” (QS.9:30). Akan tetapi semua Muslim permisif dan mati-rasa, tidak pernah bertanya kepada nabinya manakah Ayat-Allah yang pertama kalinya mengangkat Muhammad jadi nabi? TIDAK ADA! Muslim juga tidak bertanya siapa oknum-oknum dari 3 Tuhan yang dituduhkan disembah oleh orang Kristen? Ternyata salah-wahyu lagi, karena Muhammad mengira ketiga allahnya orang Kristen adalah “Allah” yang kawin-mawin dengan “Istri” (Maryam) menghasilkan “anak haram” (Yesus)! (6:101, 5:116, Bukhari 60, no.105).

ANAK
Sungguh tidak ada pihak yang memalingkan orang Nasrani sejak masa dulu hingga kini untuk mengimani “Yesus Almasih itu Anak Elohim”! Muslim harus buang jauh-jauh sangkaannya yang total keliru tentang sebutan “Anak”, seolah itu bias-ajaran, hanya bikin-bikinan penulis Injil atau gereja. Melebihi mulut Muhammad yang menuduh ngawur, sebutan ANAK justru diumumkan lantang dari langit, dengan sepenuh-penuh otoritas oleh Tuhan Elohim sendiri dihadapan para saksi mata public dan Nabi Yohanes: “Inilah ANAK yang Ku-kasihi, kepadaNyalah Aku berkenan” (Mat 3:17). Dan ini diulangi kembali oleh Elohim diatas sebuah gunung (Mat.17:5) dengan para murid sebagai saksimata. Sebutan yang sama, “Anak Elohim”, juga diserukan oleh Malaikat Gabriel, juga sampai dua kali kepada Maria! (Lukas 1:31-35). Lalu siapa itu “malaikat” Jibril yang membisikkan diam-diam sesuatu yang berbeda samasekali setelah 600-an tahun kemudian? Adakah saksi mata keotentikan dan otoritasnya? KOSONG! Bukankah ini sebuah dusta telanjang dari Jibril, yang merubah makna “Anak” dalam paham spiritual menjadi “Anak” insani (walad) hasil kawin-mawin? Jadi apakah kekristenan atau keislaman yang sesungguhnya sudah di-bias-kan oleh para ulama?
Muhammad dan Muslim tidak tahu ANAK yang satu ini telah disaksikan oleh semua pihak, kecuali Muhammad sendiri! Mencakup nubuatan para nabi terdahulu, maupun dalam kesaksian langsung tunjuk hidung dari Nabi Yohanes Pembaptis sendiri (Yes.7:14, 9:5, Yoh 10:36). Bahkan bila itu belum cukup untuk menolak “wahyu” siluman dari Jibril, maka bacalah apa yang siluman setan lainnya berteriak ketakutan tatkala ia/mereka ditampilkan berhadapan dengan Yesus, Sang Anak itu sendiri:
“Bilamana roh-roh jahat melihat Dia (Yesus), mereka jatuh tersungkur di hadapan-Nya dan berteriak: "Engkaulah Anak Elohim." (Markus 3:11).

SUNAT
Muslim membuat kesalahan naïf ketika menuduh orang Kristen yang tak bersunat  adalah melawan ajaran Yesus (yang diriNya bersunat). Mentang-mentang Muslim merasa mereka diharuskan untuk meneladani sunnah Nabinya, maka mereka merasa kaum Kristenpun harus menirukan semua keteladanan atau “sunnah” Yesus! Ya, ada semacam penghakiman Islamik bahkan pemaksaan karena kenaifan dan kedangkalan pemahaman akan iman orang lain.
Anehnya, sementara “memaksakan sunat Islamiknya” kepada Kristen, Muslim namun kok memaafkan samasekali Nabinya yang justru tidak bersunat, bahkan bersalah lipat 3 X dalam hal sunat-menyunat:
(1) Muhammad sendiri tidak bersunat.
(2) Tapi menyerukan umatnya untuk bersunat.
(3) Ia malah mengklaim dirinya Nabi yang mengikuti “Agama Ibrahim yang lurus”.
Lurusnya dimana jikalau sunat-wajib ala Ibrahim saja tidak Muhammad ketahui syaratnya dan tidak dilaksanakannya, yaitu sunat anak berumur 8 hari ? (Kejadian 17:18)

NB. PENGHAKIMAN ISLAMIK
Muslim misalnya sampai mengolok-olok orang Kristen yang tidak memakamkan jenazah kaumnya sebagaimana jasad Yesus dikafankan dengan sehelai kain (melainkan umumnya dikenakan pakaian jas/resmi). Ini tentu pemaksaan islamik yang konyol! Muslim memang terbelenggu untuk harus menirukan perilaku Muhammad dalam segala dimensi dan gaya  kehidupan Arabianya di abad ke-7.Kekristenan lain. Yesus mempersilahkan anak-anakNya untuk memakai akal-sehatnya sebaik-baiknya yang telah diberikan. Itu bukan mau dijadikan semi-robot. Namun Yesus mencanangkan penyembahan yang murni dikehendaki Tuhan Elohim dari perbendaharaan rohani: “Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.Elohim itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran." (Yohanes 4:23-24).

Contoh aplikasinya, Yesus dilahirkan dan dibungkus dengan kain lampin, dan dibaringkan di dalam palungan binatang (Lukas 2:7). Ini tidak langsung berkaitan dengan roh (hati) dan kebenaran hakiki, maka bayi Kristen dan siapa saja tidak diharuskan Yesus untuk dilahirkan dipalungan dan dibungkus dengan kain lampin. Tatkala dia mati, dia juga tidak harus di-kafankan dan dikubur dalam gua batu seperti diriNya.

Maka, dimanapun Yesus (bukan Muhammad) tidak mewajibkan murid-muridNya untuk mutlak bersunat atau berpuasa ala Dia. Yesus tahu bahwa para pemimpin Yahudi sudah terlalu legalistik dan “angker-rohani” untuk menjadi polisi-agama yang haus menghakimi orang walau mereka sendiri justru tidak melakukan hukumTaurat dan jauh dari keadilan. Mereka tetap memperlakukan hukum persunatan (yang mengharuskan sunat bagi bayi umur 8 hari) sekalipun harinya jatuh pada hari Sabat (yang hukumnya adalah hari perhentian kerja). Ini sebuah kontroversi, namun Yesus tidak mempersalahkan Sabat ataupun sunat. Tetapi Ia menegur keras penghakiman mereka yang tidak adil karena hanya melihat sepotong kerat khatan yang disunat pada hari Sabat, tetapi mengabaikan diri untuk melihat keseluruhan tubuh yang dipulihkan dalam anugrah kasihNya: 

“Jadi: Musa menetapkan supaya kamu bersunat--sebenarnya sunat itu tidak berasal dari Musa, tetapi dari nenek moyang kita--dan kamu menyunat orang pada hari Sabat!  Jikalau seorang menerima sunat pada hari Sabat, supaya jangan melanggar hukum Musa, (maka) mengapa kamu marah kepada-Ku, karena Aku menyembuhkan seluruh tubuh seorang manusia pada hari Sabat. Janganlah menghakimi menurut apa yang nampak, tetapi hakimilah dengan adil."(Yohanes 7:22-24)

Teguran-teguran seperti inilah yang perlu direnungkan oleh Muslim yang terbiasa menghakimi dan menuntut orang lain berdasarkan “tongkat kebenarannya” yang sempit, satu arah, dan salah kaprah: Persunatan orang Kristen dihakimi, namun tidak melihat kenapa Nabinya melanggar 3 persunatan Ibrahim!


PUASA
Dalam hal puasa, kita tahu bahwa Yesus dan Musa telah berpuasa 40 hari-40 malam non-stop. Tidak ada umat Yahudi dan Nasrani yang diharuskan (atau tidak diharuskan) untuk melakukan “sunnah” tsb. Namun sebagai Nabi Terakhir yang Muhammad klaim tentang dirinya, sudahkah puasa tingkat tinggi tersebut dilakukan juga oleh Muhammad sebagaimana nabi-nabi elit lain yang sudah melakukannya? Mampukah ia berpuasa begitu mulia dan murni? Maaf, perilaku dan integritas Muhammad tidak bisa dipegang berkenaan dengan puasa. Ia sendiri yang berkata bahwa puasa yangterbaik adalah Puasa Daud (selang-seling berpuasa dan buka puasa setiap hari berganti), namun diapun tidak mampu melakukan hal yang terbaik itu! Malahan dia sudah membokongi Allah dan umatnya dengan membatalkan puasanya seenaknya hanya karena nafsunya akan makanan favoritnya:
Riwayat Aisyah, bahwa suatu hari Nabi saw datang kepadanya dan bertanya, “Apakah kalian punya makanan?” Lalu saya jawab, “Tidak”. Beliau berkata, “Kalau begitu, saya akan berpuasa”. Lalu siang harinya beliau datang kembali. Saya katakan, “Wahai Rasulullah, kami mendapatkan hadiah hais (makanan dari kurma dan tepung)” Beliau berkata, Bawa kemari, padahal aku sebenarnya berpuasa semenjak pagi.’ Lalu beliau memakannya”.(HR. Muslim)

KESIMPULAN:
Renungilah kembali pertanyaan-pertanyaan Anda yang bernada menuduh. Bila itu yang Anda “tepukkan air didulang”, Anda akan terciprat air dimuka! Jangan mengekor-buta kepada siapapun, apalagi ketika Anda tahu dia membokongi Allah-nya. Kedengarannya tidak enak ditelinga, tapi lihatlah dengan mata terbuka: Adakah seorang Rasul taat akan Pengutusnya? Bukankah dia sudah diperintahkan Allahnya untuk bertanya baik-baik kepada para Ahli-Kitab demi menjauhkan ragu-ragu dan mendapatkan kebenaran (?): 
Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum kamu. Sesungguhnya telah datang kebenaran kepadamu dari Tuhanmu, sebab itu janganlah sekali-kali kamu temasuk orang-orang yang ragu-ragu”. (10:94).

PERTANYAAN: Sudahkah Muhammad berendah hati untuk bertanya kepada yang lebih tahu, demi mendapatkan pencerahan? Sudahkah juga teman kita Muslim?

Taqiyah

“Whoever changed his Islamic religion, then kill him.'" (Bukhari, 9:57)

Malala

Malala.Y. umur 12 telah mulai menentang Taliban, karena Taliban mengharamkan anak2 perempuan bersekolah. Taliban menghancurkan lebih 400 sekolah. Taliban menembak Malala.Y di kepala dari pulang sekolah diatas bis. Alhamdulillah, Allah belum menghendaki Malala meninggal dunia, Malala diselamatkan oleh dokter di rumah sakit London.

Malala.Y adalah seorang utusan dari Allah di abad 21 ini yang berani untuk membela yang benar, membela Human Right, membela hak2 anak2 perempuan untuk mendapatkan pendidikan yang sama dengan anak laki2. 

Malala.Y memberi kuliah / pidato didepan pemimpin2 dunia di PBB. Obama mendengar nasehat Malala.Y.
Karena nasihat itu datang dari Allah SWT

hi hi hi........

Pada tanggal 12 Juli 2013, Malala pun diundang memberikan pidato di hadapan Majlis Umum PBB, yang dihadiri oleh Sekjen PBB, Ban Ki Moon.
Bagian yang paling menarik adalah ketika Malala mengungkapkan ‘hakikat’ Taliban yang sebenarnya.

Berikut ini potongan pidatonya :
Saudara-saudaraku, ingatlah satu hal: Hari Malala bukanlah hari saya. Ini adalah hari untuk setiap wanita, setiap anak, dan setiap gadis yang telah bersuara untuk memperjuangkan hak-hak mereka.
Ada ratusan aktivis hak asasi manusia dan pekerja sosial yang tidak hanya berbicara untuk memperjuangkan hak-hak mereka, tapi juga berjuang untuk mencapai perdamaian, pendidikan, dan kesetaraan. Ribuan orang telah tewas di tangan teroris dan jutaan telah terluka. Saya hanya salah satu dari mereka. Jadi di sinilah saya berdiri, saya hanyalah satu gadis di antara sekian banyak lainnya. Saya berbicara bukan untuk diri saya sendiri, tapi untuk mereka yang suaranya tidak dapat didengar. Mereka yang telah berjuang untuk meraih hak-hak mereka. Hak mereka untuk hidup dalam damai. Hak mereka untuk diperlakukan dengan hormat. Hak mereka untuk mendapatkan kesempatan yang setara. Hak mereka untuk mendapatkan pendidikan.
Teman-teman, pada tanggal 9 Oktober 2012, Taliban menembak bagian kiri kepala saya. Mereka menembak teman-teman saya juga. Mereka mengira bahwa peluru akan membungkam kami, tetapi mereka gagal. Dan dari keheningan itu, muncullah ribuan suara. Para teroris mengira mereka akan mengubah tujuan saya dan menghentikan cita-cita saya. Tapi tidak ada yang berubah dalam hidup saya kecuali ini: bahwa kelemahan, ketakutan, dan keputusasaan sudah sirna.  Sebaliknya, kekuatan, kekuasaan, dan keberanian telah lahir. Saya adalah Malala yang sama. Cita-cita saya tetap sama. Harapan saya tetap sama. Dan impian saya tetap sama.
Saudara dan saudariku, saya tidak melawan siapa pun. Saya berbicara di sini bukan untuk balas dendam pribadi terhadap Taliban atau kelompok teroris lainnya. Saya berada di sini untuk berbicara tentang hak pendidikan bagi setiap anak. Saya menginginkan pendidikan bagi putra dan putri dari Taliban dan semua teroris dan ekstremis. Saya bahkan tidak membenci anggota Taliban yang menembak saya.
Bahkan jika ada pistol di tangan saya dan dia berdiri di depan saya, saya tidak akan menembaknya. Ini adalah welas asih yang saya pelajari dari Nabi Muhammad, Nabi yang Pengasih, dari Yesus Kristus, dan Buddha. Inilah warisan perubahan yang saya dapatkan dari Martin Luther King, Nelson Mandela, dan Mohammed Ali Jinnah.
Inilah filosofi tanpa kekerasan yang telah saya pelajari dari Gandhi, Bacha Khan, dan Ibu Teresa. Dan ini adalah sikap pemaaf yang telah saya pelajari dari ayah dan ibu saya. Ini adalah apa yang disampaikan oleh jiwa saya: menjadi jiwa yang damai dan mencintai semua orang.
Saudara dan saudariku, kita menyadari pentingnya cahaya ketika kita melihat kegelapan. Kita menyadari pentingnya suara kita, ketika kita dibungkam. Dengan cara yang sama, ketika kami berada di Swat, bagian utara Pakistan, kami menyadari pentingnya pena dan buku ketika kami melihat senjata. Orang bijak berkata, “Pena lebih tajam dari pedang.” Memang benar. Para ekstremis takut pada buku dan pena. Kekuatan pendidikan menakutkan mereka. Mereka takut perempuan. Kekuatan suara perempuan menakutkan mereka. Inilah sebabnya mengapa mereka membunuh 14 siswa dalam serangan terbaru di Quetta. Dan itulah mengapa mereka membunuh guru perempuan. Itulah mengapa mereka meledakkan sekolah setiap hari. Karena takut perubahan dan kesetaraan yang akan kami bawa ke tengah masyarakat kami. Dan saya ingat bahwa ada seorang anak di sekolah kami yang ditanyai oleh wartawan, “Mengapa Taliban menentang pendidikan?” Anak itu menjawab dengan sederhana, dengan menunjuk bukunya, “Karena seorang talib tidak tahu apa yang tertulis dalam buku ini.”
Mereka berpikir bahwa Allah adalah ‘makhluk’ kecil yang konservatif, yang akan menodongkan senjata ke kepala seseorang hanya karena orang itu pergi ke sekolah. Para teroris ini menyalahgunakan nama Islam untuk keuntungan pribadi mereka sendiri. Pakistan adalah negara demokrasi cinta damai. Etnis Pashtun menginginkan pendidikan untuk anak perempuan dan anak-anak mereka. Islam adalah agama perdamaian, kemanusiaan, dan persaudaraan. Setiap anak berhak untuk mendapatkan pendidikan. Perdamaian sangat dibutuhkan bagi [terselenggaranya] pendidikan. Di banyak bagian dunia, terutama Pakistan dan Afghanistan, terorisme, perang, dan konflik membuat anak-anak terhalang ke sekolah. Kami benar-benar lelah dengan perang-perang ini.”
Malala, telah mengingatkan dunia betapa berbahayanya ideologi yang diusung oleh Taliban, yaitu Wahabisme. 

Topix Basi... Poligami

Selain tahayul-tahayul mengenai kekuatan yang melebihi 30x laki-laki dewasa dan ijin pembenaran (pembengkokan tafsir) untuk menyalurkan hasrat sex di jalan yang benar.  Maka ditempatkannya tafsir hadist seenaknya di atas Alquran adalah jalan lain untuk membenarkan poligami

-----------------------------------------------------------------------
1. Hadits yang selalu kita dengar
«يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ، مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ، وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ، فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ»


"Wahai, para pemuda! Barangsiapa diantara kalian berkemampuan untuk menikah, maka menikahlah. Karena menikah lebih menundukkan pandangan dan lebih membentengi farji (kemaluan). Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia puasa (shaum). Karena shaum dapat membentengi dirinya." (Mutafaq’alaih)

Dari hadits ini kita mendapatkan motivasi untuk menikah yang disebutkan oleh Rasulullah Saw hanya dua; untuk menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan. Bukankah keduanya itu letak syahwat yang paling tinggi?
2. Rasulullah mengatakan,
وَفِي بُضْعِ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ، قَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ، أَيَأتِي أَحَدُنَا شَهْوَتَهُ وَيَكُونُ لَهُ فِيهَا أَجْرٌ؟ قَالَ: «أَرَأَيْتُمْ لَوْ وَضَعَهَا فِي حَرَامٍ أَكَانَ عَلَيْهِ فِيهَا وِزْرٌ؟ فَكَذَلِكَ إِذَا وَضَعَهَا فِي الْحَلَالِ كَانَ لَهُ أَجْرٌ
Dan pada kemaluan salah seorang kalian ada sedekah. Para shahabat bertanya, "Ya Rasulullah, apakah salah seorang di antara kami mendatangi syahwatnya lalu dia berhak mendapatkan pahala?" Rasulullah menjawab, "Bagaimana pendapat kalian kalau ia meletakkannya pada jalan yang haram, apakah dia mendapatkan dosa? Maka demikian juga, bila dia meletakkannya pada jalan yang halal, dia berhak mendapatkan pahala."
Rasulullah Saw sendiri mengatakan, sekalipun yang dilakukan seseorang adalah memuaskan nafsunya, namun pada jalur yang halal, dia berhak mendapatkan pahala. Lalu, apa hak kita mencelanya sebagai orang yang besar nafsu, bersyahwat tinggi? Justru dengan demikian kita sudah melakukan celaan terhadap sesuatu yang harusnya dipuji.
-----------------------------------------------------------------------
Tidak disebutkan bahwa pemuasan nafsu dengan MENGUMBARNYA di jalan yang benar adalah dengan cara poligami pada banyak wanita, tetapi menempatkannya di jalan yang benar kepada istrinya (yang hak).
Hadist inii memang tidak menyebutkan jumlahnya. Tetapi tidak juga disebutkan untuk pada banyak wanita.

Hadist pertama di anjurkan untuk "maka hendaklah ia puasa (shaum). Karena shaum dapat membentengi dirinya.".  Berpuasa, menahan diri.  Alasan yg disebut adalah kalau ia tidak mampu. Tetapi jiwa ayatnya menunjukan hendaklah ia MENAHAN DIRI bukan MENGUMBARNYA di jalan yang benar.  
Allah Swt hanya menyuruh hamba-Nya untuk mengendalikan, supaya tetap tersalurkan pada jalur yang benar.  Jalan yang benar TIDAK SELALU POLIGAMI. lagi pula yg diutamakan Allah Swt hanya menyuruh hamba-Nya untuk mengendalikan syahwatnya bukan mengumbarnya.

Hadist inipun tidak menunjukan harus mengawini yang muda untuk memuaskan hasrat, karena istrinyapun, ketika dinikahi (pastinya muda lah), masih penuh hasrat pula.  Lantas jika istri sdh menapause? Logisnya jika istri sdh menapause, maka usia suami juga sdh tdk muda lagi.  "Bahagiakanlah istrimu dengan cara lebih lagi drpada di waktu mudanya"

Dilarang mencela poligamer jika ia sudah memenuhi seluruh kewajibannya pada keluarganya ?
Apa kriteria SUDAH memenuhi SELURUH kewajibannya ?
Hanya bayar sekolah, uang bulanan dan sekitar itu ?
Jika memang masih mampu ada kelebihan rejeki, bahagiakanlah keluargamu LEBIH dari pada sebelumnya darpada mengumbar nafsu menyenangkan diri sendiri menyakiti hati keluarga.

TAK ADA POLIGAMI yang dilakukan nabi-nabi manapun, atau poligami raja-raja, atau poligami manapun yang dicatat dala, kitab suci manapun yang barokah.... semuanya membawa akibat masalah besar.
Abraham = Arab vs Israel
Daud        = Kerajaan jadi dua, anak vs bapak, matinya oarng2 yg dicintai
Sulaiman = Mati sebagai kafir, kerajaan hancur pada akhirnya, pemberontakan
Muhamamd = Syiah vs Sunni belum lagi akibat2 buruk lannya spt meniduri mariam (zinah) dan beranak haram dua

Banned pada situs2 Islam

MUI dan Ormas - Ormas Islam meradang.
Pemblokiran sekitar 19 situs Islam yang pro radikal membuat mereka mempertanyakan hak dan wewenang BNPT dan KemenkomInfo

Tetapi jika anda perhatikan,
Suara-suara keberatan dari pihak-pihak tersebut menunjukan bahwa mereka BELUM membaca atau meneliti kebenaran tuduhan Badan Penanggulangan Terorisme tsb.

Mantan Presiden PKS , Mantan Menkominfo Tifatul Sembiring menyatakan  BNPT harus berbicara dengan Kementerian Agama apa yang dikategorikan radikal".  Misalnya arrahmah.com.  Isinya anti-Amerika tapi tidak ada isi yang memecah belah Islam. Pemblokiran itu harus ada dasar hukumnya," ucapnya. 

mari saya kutip (copas) hal lain
(sumber 
https://dinasulaeman.wordpress.com/2015/02/17/balada-republika-dan-piyungan/)
Simpatisan pkspiyungan bernama Wildan Hasan yang mengaku sebagai bapak rumah tangga numpang tenar dengan membuat surat balasan buat bu Dina Y. Sulaeman.Isinya sangat tendensius, khususnya ketika (nekad) berbicara tentang konflik Suriah dan Libya. Buat bu Dina ga usah repot-repot ngebantah lah, ni orang levelnya jauh sekali dari ibu. Ibu cukup duduk manis dan biar saya yang membantah isinya dengan ringkas.
1. Tulisannya tanpa prinsip ‘...... dst dst 
2. Yang lucu, si penulis ga berani mengangkat isu-isu aktual di Suriah. Yang dia berani (seperti biasa) cuma teriak-teriak Syi’ah sesat, Syi’ah membantai Sunni dll, persis kayak gw LAGI BACA arrahmah.com atau voaislam.
3. dst dst
JADI ?
Mr. Tifatul, anda setali tiga uang sama situs2 radikal itu,dulu anda menjadi Menkominfo cuman situs porno yg rajin anda tutup,tapi tidak sama sekali buat situs2 yang anda sebutkan barusan... sementara yang lain (muslim lain) BERANI untuk membuka hati dan melihat bahwa situs2 tersebut MEMANG mendukung radikalisme.  Anda hanya memblokir situs parno karena situs tsb menayangkan film kebenaran tentang partai anda ketika PeKaEs berkampanye dengan memakai penari panas/hot/seksi sebagai penarik masa.

Kebiasaan muslim Indonesia pada umumnya adalah
Selama Pelaku adalah Muslim..
Bela dahulu  Dukung mereka   Mau Mereka salah salah dan terlebih lagi jika mereka benar.

Saya yakin, Anda SERING bertemu batu karang keras hati banyak muslim dalam berbagai adu argumen.  Banyak 
Muslim terus-menerus mengulang argumen yang sama untuk kasus apapun yang diperkarakan.
Apapun makanannya, minumannya teh botol Sosro;
apapun argumennya, jawabannya: 
pokoknya Islam benar dan yang lain salah.Apakah ini yang disebut berpikir ? Penganut AGAMA BERFIKIR ?

FFI dibanned bersorak, padahal hal terjauh yg dapat dihasilkannya hanyalah murtadin
Hidayatullah dibanned teriak2 marah, padahal hal terjauh yg dapat dihasilkannya adalah bomber, pembunuh orang2 yg bisa jadi tdk tahu apa-apa

Perilaku agamis yang kebablasan.....