Rabu, 19 Agustus 2015

Tipu Daya sehari hari yang ditujukan bagi wanita


Ini khusus buat perempuan, laki-laki tidak boleh ikutan.

Ini mungkin jawaban mengapa perbuatan senonoh meningkat di kalangan anak remaja indoensia.  Satu alasannya mungkin para pelaku adalah penganut paham atheis, kamu tau kan pelaku paham Atheis mampu berhubungan free sex tanpa otak ? sebab lainnya mungkin spt pembahasan berikut.

Ingat selain wania dilarang komeng.  Yang komeng selain wanita pasti banci.

Hitler pernah berkata : “kebohongan yang dikatakan terus menerus, akan dianggap sebagai kebenaran”

Sis, Kita, wanita, sering dijadikan bahan tipuan. Jelas kita adalah jenis yang dungu, karena sepandai apapun kita, kita selalu mampu menelan dogma-dogam bodoh yang ditujukan pada kita, kita memang lemah menghadapi tipu daya. Ada beberapa tipu daya yg sedemikian hebatnya sehingga bahkan lelakipun tertipu oleh tipuan mereka sendiri.  

Misal , yang pertama :
“Size does matter”, ukuran adalah segalanya.
Maksud ukuran di sini, ya apa lagi selain besarnya ukuran Mr. P.
Padahal, kalau kita pikirkan kembali, kita sebenarnya mengerti bahwa semakin besar Mr.P, semakin terasa tidal enak rasa yg kita terima. Sakit kan ?  Kebohonga tersebut sudah mendunia, sampai ke Barat malah. Kalau tidak maka bisnis Mak Erot dan sejenisnya pasti tidak laku-laku. Yak kan ? Segala macam tetek bengek obat pembesar Mr.P tdk akan di iklankan, laku dan dibeli.

Dusta lainnya “Size Arab itu nikmat, raja segala Mr.P”
Memang Sis pikir berapa ukuran Mr. P Arab ? coba googling.  Tak lebih dari 3.  Sedang-sedang saja.  Seukuran Pria normal di dunia mana saja.  Coba Sis Tanya TKW-TKW kita yg sudah mencobanya.. Apa Ukuran mereka Extra Large ? Tidak juga, bahkan ukuran Mr. P suami mereka di kampong, bekas dipermak klan  Mak Erot bisa jadi berukuran 3 kali lebih besar  daro Mr P orang Arab.
Bahwa Ukuran Arab itu No 1 di dunia,  bias jadi diiklankan oleh mereka yg keracunan Dogma Arab. Bahwa Ras Arab adalah ras unggul. Kita Ras Babu. Sehingga TKW-TKW kita yang diperkosa dan hamil beranak seharusnya bersyukur dapat Mr P Arab daripada melapor ke polisi atau merasa menderita.
Belum lagi soal rasa. Sis yg sudah menikah pasti tahu, size Mr P. tidak punya pengaruh signifikan pada rasa.  Justru jika sizenya terlalu besar malah akan mengganggu bukan ?

yang lainnya :
Siapa yang harus di utak atik jika ingin melaksanakan KB?   Siapa yang disalahkan jika terjadi perkosaan ?  Pakaian apa yg wajib dikenakan wanita jika dia tdk mau diperkosa ?
Usul saya pakaian ini yang dipakaikan ada pria untuk menanggulangi pelecehan sexual



kirim3.JPGi







yang lainnya :

Wanita adalah aurat.  Wanita itu manusia yang tergila-gila pada sex.
Houris disebutkan jumlahnya melebihi jumlah pria.  Satu pria melawan 70an peri.  Bukan main..
Padahal faktanya  1 houris mampu melayani sampai 1000 pria sekali jalan.
Keperawanan adalah hal penting dalam sex .  Tidak perawan, tidak nikmat.
houris surgawi memiliki keperawanan yang tidak bisa dibandingkan dan yang sangat berbeda dengan keperawanan wanita bumi karena houris perawan tersebut sekali diperawani akan secara otomatis balik menjadi perawan lagi, maksudnya mereka siap untuk melakukan hubungan seks berikutnya dalam keadaan tetap perawan.  Padahal arti kata perawan wanita bumi adalah sudah pernah atau belumnya dia melakukan hub sex, tak peduli selaput daranya pecah atau tidak, karena kita tahu ada selaput dara yg super elastic, ga pecah-pecah di penetrasi 10 kali sehari sekalipun. Dalam kasus ini dia sdh tidak perawan sekalipun selaput daranya tetap utuh.

Situasi diatas mengandung tipu tipu Bagaimana dapat memelihara kesucian perkawinan bagi orang yang telah menikah kalau pikiran-pikiran tentang hubungan seks dengan para houris menjadi penghalang bagi suami untuk mencintai dan membelai isterinya dan menjadi penghalang bagi isteri untuk menikmati cinta
suaminya karena pikirannya dihantui oleh para houris.   Itulah sebabnya poligami di halalkan agar kalian terlatih di sorga nanti.  Bukankah kalian dilatih menjadi germo di sana ?
Coba ditanyakan pada suami, anak lelaki atau ayah anda, apakah mereka menginginkan isteri dan atau anak perempuannya menjadi obyek dari nafsu seks pria-pria lainnya?  Pasti yg normal akan menjawab tidak !

Apa sebab saya membahas hal di atas?
Begini Sis
Seorang gadis dengan berpakaian sederhana sedang berjalan sendiri pada siang hari bolong di tengah kota di negara Pakistan, orang-orang pria yang terbuai dusta mereka sendiri dapat melihat wajahnya, rambut
dan lehernya bahkan pergelangan kakinya. Sebagian dari mereka mengartikan bahwa dengan
memperlihatkan bagian-bagian tubuhnya tersebut sang wanita bermaksud menggoda mereka.
Dugaan tersebut dikonfirmasikan dengan kenyataan bahwa wanita itu tidak ditemani oleh satupun
dari saudara-saudara prianya. Mengetahui itu sebagian pria yang tertipu bahkan membayangkan
bahwa wanita  itu sedang bernafsu seksual terhadap mereka.
Pria-pria itu juga merasa bahwa mereka tidak merasa bertanggungjawab kalau terjadi hal-hal yang tidak
senonoh terhadap wanita itu. Mereka bahkan menyalahkan sang wanita yang dianggap sebagai
penggoda. Semua hal yang tak senonoh yang akan diucapkan dan dilakukan oleh mereka
terhadapnya semata-mata terjadi karena akibat kesalahan wanita itu sendiri.

Jadi sis memahami ?  Kitalah yang dikatakan sebagai manusia yg bernafsu. Bukan para pria tersebut.
Coba lihat foto yang saya lampirkan.



Menceritakan bahwa kalian diperlakukan tidak senonoh oleh laki-laki akan dianggap sebagai  kejadian memalukan bagi kalian juga ditanamkan dalam otak kalian oleh tipu laki-laki.  Kalian lah yang salah jika kalian diperlakukan tidak senonoh.  Lihat hukum kita. Lihat apa kata seorang calon hakim agung soal perkosaan.  Bahkan anehnya, kita sis, juga menyalahkan kaum kita sendiri  jika ada wanita yg diperlakukan tidak  hormat oleh lelaki.  Kita sudah termakan tipuan pria dan dogma.
Contoh spal, Shahinaz, seorang wanita muda yang diperkosa di dalam bis di Mesir.
Kaum fundamentalis menyatakan bahwa hal tersebut adalah kesalahan sang wanita sendiri.
Dia mengenakan rok bukan sebuah hijab. Media juga menyalahkannya ........ bahkan kaum wanita
sendiri juga menyalahkannya ..........
bahkan menyalahkan mengapa dia bekerja di luar bukannya tinggal di rumah.  Jadi waita ditipu agar tionggal di rumah bukan bekerja  mengembangkan diri.  Wanita itu harus bodoh.
Mengerikan

Jadi
Meningkatnya hub sex remaja, mungkin sebab lainnya karena memang wanita adalah mahluk yg bernafsu sex tinggi, sesuai ajaran dogma.  Wanitalah yang salah.
Masih belon percaya?
Lihat kasus pembunuhan sekretaris bos XL,  Rian.
Disebutkan bahwa AW si pelaku adalah korban. Mengapa ? Karena AW melakukan perbuatan itu akibat kata kata Rian. Bahwa kata-kata Rianlah pemicu pembunuhan tsb. Pelaku tersinggung dikatakan impoten, rasa harga dirinya terluka. Pelaku tdk bersalah. Dialah korban sebenarnya.
Tentu saja Rian yg sudah mati tidak mampu membela diri atau ditanyai kejadiansesungguhnya.

Bukti lain ?
Nih saya beri bukti









Masya alloh…..
Kita yang menjerit ingin diperawani ? bahkan kita tak peduli pada nafkah lahiriah karena allah pasti menyediakan ?  Kita cukup ngangkang menikmati Mr P? Kita yang ingin ?
Subhanaalloh….

Kamis, 06 Agustus 2015

Apakah Muhammad termasuk nabi terakhir?

Muslim percaya Muhammad adalah nabi terakhir dan percaya wahyu yang diterimanya berasal dari Allah. Seharusnya sebagai nabi Allah yang terakhir, dia diharapkan untuk memiliki standar dan kualitas seperti nabi sebelumnya bahkan lebih tinggi.

Tapi kenyataan bertolak belakang dengan pengharapan, Muhammad malah memperlihatkan kualitas sebagai nabi palsu

1. Muhammad TIDAK tahu apakah dia akan pergi ke surga setelah kematian!

Dikisahkan Kharija bin Zaid bin Tsabit: Um Al-'Ala', seorang wanita Ansari yang memberikan janji setia kepada Nabi berkata kepada saya, "budak-budak didistribusikan di antara kami dan kami mendapat budak bernama 'Utsman bin Maz 'un. Kami membuatnya tinggal bersama kami di rumah kami Kemudian ia menderita penyakit yang parah. Ketika ia sehabis mandi dan diberi pakaian, Rasul Allah datang dan aku berkata,' Semoga Allah memberkati Anda, O Abu As-Sa'ib. Saya bersaksi bahwa Allah telah menghormatimu. Nabi berkata, "Bagaimana Anda tahu bahwa Allah telah menghormatinya?". Aku menjawab, 'O Rasul Allah! Biarlah ayah saya dikorbankan untuk anda. Pada siapa lagi Allah akan berikan penghormatan-Nya?!". Nabi berkata, "Tidak diragukan lagi, kematian datang kepadanya. Demi Allah, aku juga ingin dia baik, tetapi demi Allah, saya tidak tahu apa yang Allah akan lakukan dengan saya meskipun saya adalah Rasul Allah." Demi Allah, saya tidak bisa membela kebenaran siapa pun setelah kematian" (Sahih al-Bukhari, Vol2, Buku 23, No. 334)

Jika Muhammad tidak tahu bagaimana untuk sampai ke surga, mengapa muslim tetap mendengarkan dia?

2. Muhammad tidak bisa membedakan antara wahyu Allah atau dari setan.

Rasulullah bersemangat untuk kesejahteraan rakyatnya dan berharap untuk berekonsiliasi dengan mereka dengan cara apa pun yang dia bisa ... Kemudian Allah berfirman: ... "Pernahkah Anda berpikir pada al-Lat dan al-Uzza dan Manat, ketiga, yang lain?" lalu Setan memberikan pada lidahnya 2 kalimat "Ini seperti burung terbang tinggi, sesungguhnya syafaat mereka yang diinginkan." Lalu ... Gabriel datang ke Rasulullah dan berkata, "Muhammad, apa yang telah Anda lakukan? Anda telah membacakan kepada orang-orang yang aku tidak bawa dari Allah, dan anda telah mengatakan sesuatu yang tidak disuruhkan kepada anda . " ... Kemudian Rasulullah berkata, "Saya telah berbuat hal-hal melawan Allah dan telah membuat kepada-Nya kata-kata yang Dia tidak berikan." (The History of al-Tabari, Vol. 6, hal 108-111)

Jika Muhammad tidak tau dan tidak bisa menahan Setan ketika memberinya wahyu, mengapa muslim harus percaya apa yang diwahyukan kepadanya?

3. Muhammad mengaku TIDAK bisa membuat mukjizat

Dan mereka berkata: Kami sekali-kali tidak percaya kepadamu hingga kamu memancarkan mata air dari bumi untuk kami.
Atau kamu mempunyai sebuah kebun korma dan anggur, lalu kamu alirkan sungai-sungai di celah kebun yang deras alirannya.
atau kamu jatuhkan langit berkeping-keping atas kami, sebagaimana kamu katakan atau kamu datangkan Allah dan malaikat-malaikat berhadapan muka dengan kami.
Atau kamu mempunyai sebuah rumah dari emas, atau kamu naik ke langit. Dan kami sekali-kali tidak akan mempercayai kenaikanmu itu hingga kamu turunkan atas kami sebuah kitab yang kami baca. Katakanlah: Maha suci Rabbku, bukankah aku ini hanya seorang manusia yang menjadi rasul (QS. 17:90-93)

Jika Muhammad tidak bisa membuat mukjizat untuk membuktikan kenabiannya, nabi seperti apa dia?

4. Muhammad membuat nubuat palsu.

"Ketika Abdullah bin Salamah mendengar kedatangan Nabi (berkat dan damai Allah besertanya) di Madinah, ia datang kepadanya dan berkata: "Aku bertanya kepadamu tentang tiga hal yang tak seorang pun tahu kecuali nabi: Apa pertanda kiamat pertama? Apa yang akan menjadi makanan pertama yang diambil oleh penduduk di surga? Mengapa seorang anak mirip ayahnya, dan mengapa sang anak bisa menyerupai paman dari pihak ibunya?? "? Rasul Allah (berkat dan damai Allah besertanya) berkata: "Jibril baru saja mengatakan kepada saya tentang jawaban mereka." . . . "Yang pertama pertanda kiamat adalah api yang akan membawa orang-orang dari timur ke barat, Makanan pertama penduduk surga adalah ekstra-lobus hati ikan Adapun kemiripan anak untuk orang tua nya: Ketika seorang pria berhubungan seksual dengan istrinya dan mendapat "klimaks" pertama sekali, maka anak tersebut akan menyerupai ayahnya, dan jika wanita mendapatkan "klimaks" pertama, maka sang anak akan menyerupai dirinya ". Setelah itu Abdullah bin Salam berkata: "Saya bersaksi bahwa engkau adalah Rasul Allah." (Hadits Sahih Bukhari, vol 4, hadis nom. 3329)

Perhatikan, ayat ini adalah sebuah tes untuk menentukan apakah Muhammad benar seorang nabi.

Muhammad gagal pada pertanda pertama. Bagaimana nubuatan dapat diverifikasi, sementara akhir bumi belum terjadi.
Kemudian makanan pertama di surga adalah lobus ekstra dari hati ikan. Sekali lagi, bagaimana ini bisa diverifikasi?

Seorang anak terlihat seperti ibunya atau ayahnya tergantung pada siapa yang pertama sekali "klimaks" selama berhubungan seksual. Untuk satu ini, Muhammad salah total. Tidak ada satupun iptek biologi yang membenarkan Muhammad. Mengapa selalu saja ada orang bodoh yang mengikuti seorang pria arab dengan pengetahuan yang bersalahan?

5. Muhammad pikir dia mungkin telah kerasukan setan

"Celakalah aku, aku ini penyair atau kerasukan?. Tidak akan pernah orang Quraish akan menjelaskan ini kepada saya, saya akan pergi ke puncak gunung dan menjatuhkan diri, bunuh diri dan mendapatkan istirahat!. "
(The Life of Muhammad: Sirat Rasul Allah, Muhammad ibn Ishaq, alih bahasa Alfred Guillaume, Oxford Press, hal106)

Hal yang sama juga tercatat dalam literatur Islam lainnya dimana Muhammad mencoba tiga kali untuk bunuh diri dengan melompat dari sebuah gunung. Tidak ada nabi lain dalam sejarah yang berpikir dia kerasukan setan karena wahyu yang diterimanya.

Terlihat Muhammad berbeda dengan nabi lain dan terlihat bukan seperti Nabi sejati

KESIMPULAN

Muhammad tidak memenuhi kriteria sebagai nabi.
Dia tidak bisa melihat ketika Setan memberinya wahyu.
Ia tidak mampu memberikan nubuat yang spesifik.
Dia tidak mampu bahkan menolak untuk melakukan mujizat sebagai nabi sebelumnya lakukan.
Dia membuat nubuat palsu.
Selain itu, Muhammad juga tidak yakin tujuan akhir nya setelah kematian.

Pertanyaan yang membuktikan Muhammad adalah nabi atau BUKAN nabi


Pada zaman dahulu ada seorang raja di Babilonia, penguasa dunia, bermimpi. Karena ingin tahu arti mimpinya Raja itu memanggil para cendikiawan istana (orang berilmu, ahli jampi, ahli sihir dan para Kasdim). Raja itu begitu cerdik sehingga dia menanyakan arti mimpinya terlebih dahulu TANPA menceritakan mimpinya. Tentu saja mimpi raja tidak bisa diartikan. Raja berpikir jika apa yang diimpikannya saja tidak bisa diceritakan, bagaimana mungkin para penafsir mimpi bisa meng-klaim bahwa mereka mampu menafsirkan arti mimpinya.

Singkat cerita raja begitu marah sehingga para cendikiawan itu akan dipenggal kepalanya dan rumah mereka pun akan dihancurkan. Para cendikiawan istana begitu panik karena bagaimana pun mereka tidak bisa mengartikan mimpi karena mimpinya saja tidak diceritakan oleh raja. Tetapi untung ada nabi Daniel yang sanggup menceritakan apa mimpi raja sekaligus artinya. Tentunya bukan Daniel nya yang hebat, tetapi karena Tuhan memberitahu Daniel tentang mimpi raja beserta artinya. Karena kemampuan Daniel mengungkap misteri, orang Yahudi menjadi PERCAYA bahwa Daniel adalah seorang nabi. Kisah tersebut adalah cerita raja Nebukadnezar dari Babilonia.
Jadi seorang nabi tentunya bisa mengetahui segala hal yang menjadi misteri. Seorang nabi akan bertanya langsung kepada Tuhan untuk memecahkan misteri itu. Tetapi jika suatu misteri hanyalah cerita dongeng, tetapi dijawab seolah seperti suatu yang nyata, maka pastilah nabi itu palsu adanya.
──────
Kisah ini muncul sebagai akibat dari pertanyaan yang diajukan oleh kaum Quraish Mekkah yang ingin menguji kenabian Muhammad. Dikisahkan kaum Quraish mengutus Uqbah bin abi Muait dan Nadr bin al Harits untuk menjumpai rabi Yahudi yang kemudian menyarankan untuk mengajukan 3 pertanyaan kepada Muhammad.

Sumber : Sirah Ibnu Ishaq – Kitab Sejarah Nabi Tertua Muhammad bin Yasar bin Ishaq. [Muhamadiyah University Press, 2003, jilid 1, hal. 201-202]

Ketika Nadr mengatakan hal tersebut kepada mereka, mereka mengirim dia dan Uqbah bin Abu Muait kepada pendeta Yahudi di Medina. Sang pendeta berkata, “Ajukanlah pertanyaan kepadanya tentang 3 hal yang akan kami jelaskan kepada kalian, jika dia memberikan jawaban yang benar, maka dia memang seorang nabi, tetapi jika dia tidak dapat menjawabnya dengan benar, maka dia adalah seorang bajingan…

PERTANYAAN PERTAMA
Tanyakan kepadanya tentang ANAK-ANAK MUDA YANG MENGHILANG dimasa lalu (maksudnya tentang dongeng The Seven Sleepers yang dimuat dalam Quran).

PERTANYAAN KEDUA
Tanyakanlah kepadanya tentang LAKI-LAKI PENGEMBARA AGUNG yang telah mencapai negeri timur dan negeri barat (maksudnya tentang Alexander Agung).

PERTANYAAN KE TIGA
Tanyakanlah kepadanya tentang roh.
Kemudian pendeta Yahudi menyatakan, jika Muhammad mampu menjawab dengan benar maka ikutlah dia karena dia adalah seorang nabi. Jika tidak dapat, maka dia adalah seorang penipu, maka perlakukanlah dia seperti apa yang kalian kehendaki”.

Ketiga pertanyaan kemudian disampaikan kepada Muhammad oleh Nadr dan Uqbah, dan Muhammad menjawab, “Aku akan memberikan jawabannya besok” (hal.202).

Ternyata Muhammad SAW tidak dapat menjawab sesuai waktu yang dijanjikannya sendiri dan baru dapat menjawab setelah lebih dari 15 hari.

JAWABAN MUHAMMAD ADALAH:
  1. Tentang orang muda yang menghilang dimasa lalu terjawab dengan sura Al-Kahfi yang menceritakan beberapa pemuda tertidur selama ratusan tahun (QS 18 : 9–26)
  2. Tentang pengembara terjawab dengan ayat-ayat tentang Zulkarnain (Alexander Agung) yang mencapai tempat matahari terbenam di lumpur hitam (QS 18 : 83–101).
  3. Sementara tentang roh, Muhammad tidak dapat menjawab dan hanya mendapatkan wahyu bahwa roh adalah diluar jangkauan pikiran manusia.
    QS 17:85 – Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: “Roh itu termasuk urusan Tuhanku dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit”. (cara Muhammad menghindar dari pertanyaan yang dia tidak bisa jawab)
Satu hal yang tidak disadari oleh Muhammad adalah bahwa pendeta Yahudi MENJEBAK Muhammad dengan 3 pertanyaan. Dari 3 pertanyaan, 2 pertanyaan yaitu tentang pemuda yang tertidur di gua dan Zulkarnain adalah pertanyaan jebakan karena cerita ini jelas adalah legenda yang tidak ada nilai teologisnya sama sekali. (Dan bodohnya si Muhammad telah terjebak dalam perangkap Yahudi tersebut, yang dari padanya terbongkar kedok kenabian muhammad yang PALSU!)

Kisah pengembara yang mencapai tempat matahari adalah legenda tentang kaisar kafir Alexander Agung. Sedangkan cerita tentang pemuda yang tertidur adalah legenda The Seven Sleepers of Efessus. Cerita ini diterjemahkan dalam bahasa Syria oleh James dari Sarug (w. 521M).

Lucunya untuk 2 pertanyaan jebakan ini Muhammad justru menjawabnya dan bahkan masuk dalam Al-Qur’an.
Indikasi bahwa Muhammad terjebak pertanyaan rabi Yahudi adalah jelas dari reaksi kaum Quraish Mekah. Rabi Yahudi sudah menyatakan “Jika mampu menjawab dengan benar maka ikutlah dia karena dia adalah seorang nabi. Jika tidak dapat, maka dia adalah seorang penipu, maka perlakukanlah dia seperti apa yang kalian kehendaki”.

Kenyataan bahwa kaum Quraish Mekah tetap tidak mau mengikuti Muhammad sehingga akhirnya harus ditundukkan dengan kekuatan bersenjata hanya dapat dijelaskan bahwa: Jawaban Muhammad salah total.
Jika memang Muhammad mendapat wahyu ilahi, dia seharusnya dapat menyatakan bahwa kisah The Seven Sleepers dan kultus Dzulkarnain hanyalah sekedar legenda (dongeng), bukannya malah menganggap itu adalah realitas sejarah. Dan akibatnya nasib Uqbah yang mengajukan pertanyaan menjadi jelas, yaitu harus dihukum mati saat tertawan dikemudian hari.

Kemartiran Imam Hussain. Siapakah Yang harus Disalahkan?


Apakah Allah menipu Hussein dengan mimpi palsu? Apakah mimpi itu diberikan padanya oleh Satan dan Allah serta utusan-Nya telah gagal memperingatkannya pada waktunya? Apapun kasusnya, ini menunjukkan bahwa Allah tidak peduli atau tidak sanggup menyelamatkan Hussein. Ia meletakkan kepercayaannya dan nasibnya di tangan Allah dan Allah mengabaikannya atau tidak dapat menolongnya. Besar kemungkinan Allah tidak tahu apa yang sedang terjadi karena memang Allah tidak eksis.



Diposkan oleh Ali Sina, pada 22 Desember, 2012
Hai Pak Sina,
Saya belum melihat tulisan di situs anda mengenai Imam Hussain dan perangnya melawan Yazid di Karbala. Apakah Imam Hussain mengorbankan dirinya sendiri dan klannya dengan sia-sia ataukah ia benar-benar berusaha menyelamatkan Islam? Mohon dijawab.
Salam Sharib
Setelah Khalif Uthman dibunuh, beberapa orang Muslim memilih Ali sebagai Khalif mereka dan orang-orang yang tidak menyukainya membuat kesepakatan dengan Mu’awiyah anak Abu Sufyan. Mu’awiyah adalah sepupu Uthman dan telah diangkat olehnya menjadi gubernur Syria. Perpecahan di kalangan Muslim ini telah mengakibatkan timbulnya banyak perang dan pertumpahan darah yang terus berlangsung hingga pembunuhan terhadap Ali.
Setelah Ali terbunuh, para pengikutnya memilih putranya Hassan sebagai penggantinya. Namun demikian, Hassan menolak memerangi Mu’awiyah. Ia setuju tidak mengklaim dirinya sebagai Khalif demi sejumlah besar uang. Hassan suka merayu wanita dan menyukai hidup yang penuh kemewahan dan kemudahan. Oleh karena itu, Mu’awiyah menjadi satu-satunya Khalif bagi orang Muslim.
Setelah kematian Mu’awiyah, anaknya Yazid menggantikannya. Pada waktu itu Hussein ibn Ali berada di Medina dan Walid ibn Otbah ibn Abu Sufyan (keponakan Yazid) adalah gubernur Medina. Walid memanggil Hussein untuk menemuinya dan bersekutu dengan Yazid. Hussein menyuruh utusan tersebut untuk kembali dan mengatakan bahwa ia akan datang beberapa waktu kemudian. Lalu ia melarikan diri dan pergi ke Mekkah. Disana ia memiliki klannya dan para pendukungnya. Sementara itu, orang-orang Kufah mengirim pesan kepada Hussein dengan mengatakan bahwa mereka tidak menyukai Yazid dan tidak melakukan kesepakatan dengannya, dan jika ia datang ke Kufah mereka akan menjadikannya sebagai Khalif mereka.
Hussein mengutus keponakannya, Muslim ibn Aqeel untuk menyelidiki situasi tersebut. Ketika Muslim pergi ke Kufah, 18.000 penduduk Kufah bersumpah setia kepada Hussein. Muslim memberitahu Hussein dan ia memutuskan untuk pergi ke Kufah.
Berita itu terdengar oleh Yazid. Ia meminta keponakannya Abidullah ibn Ziad yang adalah gubernur Basrah untuk pergi ke Kufah dan mengatasi permasalahan tersebut. Abidullah, sama seperti ayahnya, adalah seorang yang pemberani dan kasar. Ia pergi ke Kufah dengan segerombolan orangnya dan mengancam orang-orang disana atas pengkhianatan mereka jika mereka menentang Yazid. Ia mengingatkan mereka bahwa pengkhianatan terhadap Khalif adalah pengkhianatan terhadap Allah dan utusan-Nya, dan hukumannya sangat berat, baik di dunia ini maupun di akhirat. Ingatlah bahwa ini adalah Syariah. Muhammad telah membuat hukum yang mengakibatkan kematian cucunya lebih dari 50 tahun kemudian.
Ibn Aqeel adalah tamu salah satu pejabat tinggi Kufah yang bernama Hani. Abidullah menangkap Hani, memukulinya dan memenggalnya di pasar, di hadapan kaumnya. Tidak seorangpun berani mengintervensi. Walaupun Abidullah hanyalah seseorang yang didampingi sekelompok kecil pengawal, seluruh penduduk Kufah sangat takut padanya sehingga membiarkannya membunuh pemimpin mereka, Hani, dan juga meninggalkan Ibn Aqeel. Ibn Aqeel ketika itu sedang berada di mesjid dan memimimpin mereka bersembahyang. Ketika ia selesai bersembahyang, ia mendapati ternyata tidak ada seorangpun yang berada di belakangnya. Ia bersembunyi di rumah seorang wanita yang kasihan padanya, tetapi putra wanita itu yang masih remaja melaporkan keberadaannya kepada Abidullah yang kemudian mengirim orang untuk menangkap dan membunuhnya.
Sementara itu, Hussein mengabaikan nasehat para pendukungnya di Mekkah, yang menganjurkannya agar tidak pergi atau setidaknya jangan pergi membawa keluarganya kesana. Ia pergi ke Kufah bersama para istrinya dan anak-anaknya. Di perjalanan ia berjumpa dengan sebuah karavan yang yang berasal dari Yaman menuju Syria, yang membawa barang-barang kebutuhan Yazid. Ia menjarah karavan itu tetapi tidak membunuh orang-orang yang membawa karavan itu. Ia mengatakan kepada rombongan karavan itu bahwa sekarang dialah Khalif dan mereka boleh bergabung dengannya atau pergi.
Ketika Muslim ibn Aqeel sedang dalam persembunyian, ia mengirim pesan yang kedua kepada Hussein, menginformasikan padanya pengkhianatan orang-orang Kufah dan memintanya untuk kembali. Hussein menerima pesan tersebut ketika ia masih berada jauh dari Kufah, tetapi ia mengabaikannya. Ia mengatakan bahwa takdirnya ada di tangan Allah. Sementara itu, Amro ibn Sa’id, mengutus anaknya Yahya dan Abdullah ibn Ja’far, keponakan Hussein dengan sebuah surat yang memperingatkannya akan bahaya jika ia pergi ke Kufah. Hussein juga mengabaikan nasehat mereka. Ia mengatakan bahwa ia bermimpi melihat Nabi menyuruhnya pergi ke Kufah,. Ia tidak menceritakan detil mimpinya itu. Dalam perjalanannya ke Kufah ia bertemu dengan seseorang yang bernama Hur ibn Yazid Tamimi yang bertanya kepada Hussein kemana ia hendak pergi. Ketika diketahuinya bahwa Hussein hendak ke Kufah, ia menganjurkan agar tidak pergi kesana dan mengatakan bahwa Muslim telah dibunuh.
Keyakinan Hussein kepada mimpinya sangatlah besar sehingga ia mengabaikan semua peringatan dan terus melanjutkan perjalanannya menuju maut. Para tentara Abidullah menghadapinya dan para pendukungnya, dan membunuh mereka semua.
Tabari mengatakan setelah menerima berita kematian Muslim, Hussein hendak kembali tetapi ayah Aqeel dan para saudaranya yang menyertainya berkata bahwa mereka tidak akan kembali sampai mereka membalaskan dendam, dan Hussein berkata ia tidak akan meninggalkan mereka dan melanjutkan perjalanan. Itu adalah keputusan yang bodoh. Mereka dapat kembali kemudian dan membalaskan dendam ketika mereka lebih mempunyai kesempatan untuk menang. Tidak  ada orang yang waras yang pergi berperang dengan membawa istri dan anak-anaknya. Hussein terbunuh karena kebodohannya.
Ini hanyalah garis besar ceritanya, tetapi anda dapat melihat bahwa Hussein tidak pergi ke Kufah untuk menyelamatkan Islam tetapi untuk mendapatkan kekhalifahan yang telah dijual saudaranya Hassan kepada Mu’awiyah. Kurang memahami dunia politik dan keyakinan buta kepada mimpinya telah membuatnya mengabaikan bahaya, yang mengakibatkan kematiannya dan kematian 145 orang anggota keluarga dan para pendukungnya. Jelas, sebagai seorang jenderal ia sama cerobohnya dengan ayahnya, yang hanya membawa perang dan perpecahan di kalangan Muslim.
Apakah Allah menipu Hussein dengan mimpi palsu? Apakah mimpi itu diberikan padanya oleh Satan dan Allah serta utusan-Nya telah gagal memperingatkannya pada waktunya? Apapun kasusnya, ini menunjukkan bahwa Allah tidak peduli atau tidak sanggup menyelamatkan Hussein. Ia meletakkan kepercayaannya dan nasibnya di tangan Allah dan Allah mengabaikannya atau tidak dapat menolongnya. Besar kemungkinan Allah tidak tahu apa yang sedang terjadi karena memang Allah tidak eksis.
Bahkan ketika Hussein dikepung, Abidullah mengundangnya untuk bersekutu dengan Yazid dan tidak akan mengambil nyawanya dan nyawa orang-orangnya, Hussein berkata lebih baik ia berperang. Boleh jadi a memang ingin mati atau terlalu mempercayai mimpi kemenangannya.
Jadi, siapakah yang bertanggungjawab atas kematiannya dan kematian keluarganya? Tidak seorangpun kecuali dia sendiri. Dan 1.300 tahun kemudian kelompok Syiah masih memukuli diri sendiri mengenang kematiannya. Hussein mati karena ia bodoh. Jika ia menjadi Khalif, kemungkinan besar ada lebih banyak orang lagi yang akan terbunuh.
Pertikaian antara faksi-faksi yang berbeda di kalangan Muslim di sepanjang sejarah tidak pernah berkenaan dengan menyelamatkan Islam. Senantiasa karena kekuasaan. Namun demikian, mereka semua mengklaim diri sebagai pembela Islam. Islam selalu digunakan sebagai sarana politik. Bahkan di masa kini, faksi-faksi yang bertikai di dunia Muslim mengklaim sedang membela Islam.
Semoga penjelasan yang singkat ini dapat menjawab pertanyaan anda.

Apakah Muhammad Disebutkan dalam Alkitab?


are on email

(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka[574]. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka itulah orang-orang yang beruntung. (Quran Sura 7:157)
Muslim mengklaim dengan menyatakan bahwa Kitab Kidung Agung pasal 5:16 ada menyebutkan nama Muhammad. (Padahal) pasal itu sama sekali tidak menyebutkan Muhammad. Kata dalam bahasa Ibrani mahamaddim dalam ayat itu bukanlah sebuah nama dan sama sekali tak ada kaitannya dengan Muhammad. Kata tersebut artinya “kesukaan” atau “yang menggembirakan hati”.
Untuk mengklarifikasi trik Islam ini, saya memakai argumen yang sama tidak masuk akalnya untuk membuktikan bahwa Alkitab juga telah menyebutkan kedua nama saya pribadi beberapa kali. Kenyataannya, ada ratusan referensi terhadap nama-nama saya, Ali dan Sina dalam Alkitab. Dalam ayat-ayat Alkitab berikut ini, saya telah menyoroti nama saya (menggunakan teks Alkitab bahasa Inggris) supaya setiap orang yang masih ragu bisa melihatnya.
Kejadian 45:26  They told him, “Joseph is still alive1 Korintus 15:22 For as in Adam all die, so in Christ all will be made alive. Kolose 1:21  And you, that were sometimealienated and enemies in your mind. Yehezkiel 1:16 They sparkled like topaz, and all four looked alike. Yeremia 6:13 From the least to the greatest, all are greedy for gain; prophets and priests alike, all practice deceit.
Keluaran 19:20  And the LORD came down upon Mount Sinai, Mazmur 68:8 the earth shook, the heavens poured down rain, before God, the One of Sinai, before God, the God of Israel.
Jika Muhammad ‘hanya disebutkan’ (menurut orang Muslim) satu kali saja dalam seluruh Alkitab, sebaliknya nama saya disebutkan ratusan kali baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Bukan hanya itu, saya bahkan bisa menemukan nama saya sangat banyak disebutkan dalam setiap buku yang ditulis. Ini merupakan sebuah mujizat atau apa? Bukankah ini membuktikan bahwa saya lebih superior dibandingkan Muhammad, karena telah dinubuatkan oleh semua agama, ilmu pengetahuan, sejarah, buku-buku fiksi dan non-fiksi dari masa lampau dan masa kini; bukan hanya dalam satu bahasa melainkan dalam banyak bahasa?
Seperti inilah cara yang digunakan oleh orang-orang Muslim. Dengan nekat mereka mengatakan bahwa Muhammad ada disebut dalam kitab Kidung Agung pasal 5:16. Bisakah anda melihat penyesatannya di sini? Bukankah ini sesuatu yang sangat memalukan, dimana orang-orang Muslim terlibat dalam trik semacam ini? Tentu saja mereka tidak merasa malu.
Dalam Islam, semua yang disebut mujizat adalah seperti itu. Semuanya merupakan penyesatan-penyesatan. Tak ada satu pun mujizat dalam Quran atau untuk Islam, dimanapun juga. Satu-satunya mujizat Islam terletak pada kenyataan bahwa lebih dari satu milyar manusia yang waras, telah menyingkirkan akal sehat dan mengikuti seorang manusia (Muhammad) yang kewarasannya patut dipertanyakan.
Kidung Agung 5:16 sama sekali tidak menyebut mengenai Muhammad sebanyak ayat-ayat Alkitab di atas yang berbicara tentang saya. Ini adalah sebuah puisi erotis yang dinyanyikan oleh seorang wanita untuk kekasihnya. Ini juga bukan sebuah kitab/ayat nubuatan. Ia tidak berbicara mengenai Muhammad, Yesus atau siapa pun. Lebih dari itu, sebagaimana yang akan anda lihat dibawah ini, orang-orang Muslim bahkan menyangkali eksistensi puisi ini sebagai sebuah teks religius.
Terjemahan dari ayat 5:16 adalah:
Ucapannya sangat manis, dan setiap orang menginginkannya. Demikianlah kekasihku, demikianlah sahabatku, hai putri-putri Yerusalem.”
ucapannya sangat manisHkw mmtqym
dan setiap orang menginginkannyawklw mHmdym
demikianlah kekasihkuzh dwdy
demikianlah sahabatkuwzh r`y
hai puteri-puteri Yerusalembnwt yrwshlm
Huruf pertama dari kata mHmdym dipilih dan disampaikan melalui Penterjemah SDL. Tentu saja kamus (mesin) menterjemahkannya sebagai Muhammad. Jika saya meng-cut and paste tiga huruf pertama dalam terjemahannya, maka penterjemahan online tidak akan mengenali duniaAlike sebab kata ini tidak dimasukkan. Sebaliknya ia akan memperlihatkan “Ali” sebagai sebuah nama yang sebenarnya (proper nama).
Bisakah anda melihat bagaimana orang-orang Muslim memainkan permainan tipu-daya mereka? Bagaimana mungkin, orang-orang cerdas mengijinkan diri mereka dibodohi dengan trik-trik murahan seperti itu? Karena mereka membiarkan diri mereka dibodohi. Muhammad mengatakan bahwa ia sudah dinubuatkan/disebutkan dalam Alkitab. Maka orang-orang Muslim harus menemukannya dalam Alkitab, apapun harga yang mesti mereka bayar.
Mari kita coba memasukkan keseluruhan ayat dalam Penterjemah SDL dan melihat jika kita masih mendapatkan Muhammad.
Kopikan ayat ini dari sumbernya (its source.)
חִכּוֹ, מַמְתַקִּים, וְכֻלּוֹ, מַחֲמַדִּים; זֶה דוֹדִי וְזֶה רֵעִי, בְּנוֹת יְרוּשָׁלִָם.
Dan pindahkan (paste) ke dalam penterjemah online. http://www.freetranslation.com/
Inilah yang akan anda dapatkan
His, sweets, is,.; this is my cousin and this is my daughters, Jerusalem.”
Apa yang terjadi dengan Muhammad? Muhammad tidak pernah eksis dalam ayat ini, demikian juga “Ali” tidak eksis pada kata “alienate, alive atau alike.”
Ada seorang pria yang tidak tahu malu bernama  Abdul Raheem Green, berbohong dengan mengatakan bahwa seorang rabbi memberitahukan padanya bahwa orang-orang Yahudi tidak akan pernah menerima Muhammad meskipun mereka tahu bahwa ia adalah seorang nabi yang benar. Ini sungguh sebuah klaim yang sangat memalukan yang pernah disampaikan oleh seseorang.
Kalau demikian, apa yang sebaiknya dilakukan terhadap orang-orang Yahudi berkepala batu itu, yang tahu kebenaran tetapi masih tetap menolaknya? Jawabannya diberikan oleh Muhammad Kadhab (si pembohong).
“Sesungguhnya kamu akan berperang melawan Yahudi dan kamu akan membunuh mereka hingga saatnya dimana batu dan pohon akan berkata: “O Muslim! O Abdullah (hamba Allah)! Ada seorang Yahudi bersembunyi di belakangku. Kemarilah dan bunuhlah dia.’ Kecuali al-Gharqad, sebab itu adalah pohon orang Yahudi.” Sahih Muslim Book 041, Number 6985:
Bagaimana Answering-Islam.com menjawab klaim yang bodoh seperti ini bisa kita baca di bawah ini.
Kata Ibrani mHmdym adalah sebuah kata yang umum, dan bukan sebuah kata benda yang sebenarnya (misalnya, bukan sebuah nama).
Kata yang sama muncul lagi sebagai sebuah kata benda biasa, seperti dalam Hosea 9:6,16; 1 Raja-Raja 20:6; Ratapan 1:10,11; 2:4; Yesaya 64:10; 2 Tawarikh 36:19; Yehezkiel 24:16,21,25. Dalam bagian terakhir (Yehezkiel 24:16, ”keinginan matamu”), diaplikasikan pada seorang wanita, yaitu isteri Yehezkiel (bandingkan dengan ayat 18), dan pada anak-anak laki-laki dan anak-anak perempuan dari orang-orang Yahudi yang menyembah berhala (ayat 25). Akan dianggap bijak jika mengaplikasikan kata itu DISINI kepada Muhammad sebagaimana yang ada dalam kitab Kidung Agung.
Dalam bahasa Arab, banyak kata yang dibentuk dari akar kata yang sama, tetapi kata-kata itu sendiri tidak menunjuk pada Muhammad. Seorang Muslim yang bodoh pun bisa mengatakan bahwa nama Muhammad muncul di Sura 1, Al Fatihah, ayat 1: Al hamdo lillahi Rabbi ‘lalamin (“Terpujilah Allah, Tuhan alam semesta”). Dengan cara yang sama, seorang Hindu pun bisa mengatakan bahwa nama Ram atau salah satu dari dewa-dewi mereka ada disebutkan dalam Quran, sebab di Sura 30, Ar-Rum, ayat 1, kita membaca ”Orang-orang Roma telah ditaklukkan,” sementara kamus Arab memperlihatkan bahwa kata “Rum” diturunkan dari akar kata “ram”. Cara berargumentasi seperti ini merupakan cara belajar dan menilai sesuatu yang sangatlah tidak masuk ke akal.
Sekelompok artikel berita dalam kaitan dengan hal ini mengatakan: Kidung Agung 5:16 tak lagi merupakan sebuah referensi mengenai Muhammad dibandingkan dengan mengenai Mumattaq atau Daud. Menemukan nama Muhammad adalah sebuah permaiman anak-anak.
Karena bahasa Arab dan Ibrani mempunyai sebuah kata yang mirip [Hmd], tentu saja kemunculan kata ini dalam kitab suci Ibrani mirip di beberapa tempat.
Kamus Ibrani dan Inggris The New Bantam-Megiddo mendaftarkan…
Hmd (yHmwd)           p          iri hati, bernafsu terhadap Hmd                               z          kesenangan, kecintaan Hmdh                      n          hasrat, obyek dari keinginan Hmdnwt                                   cenderung iri hati, penuh nafsu
Juga menarik bila kita perhatikan (lebih lanjut hal berikut ini): Banyak orang Muslim yang “menjadi marah” ketika ada tulisan seperti Kidung Agung yang ditulis oleh Salomo, yang merupakan sebuah nyanyian cinta dan terkadang sangat terbuka dalam menggunakan bahasa erotis, tetapi dianggap sebagai firman Tuhan dan menjadi bagian dari Alkitab. Tetapi kemudian, mereka sama sekali “melupakan” argumen mereka itu, dan coba menemukan nama Muhammad di tengah-tengah puisi cinta yang sama, yang sebenarnya mengekspresikan hasrat (“kejorokan”) seorang wanita terhadap kekasihnya,  dan sama sekali tidak merasa malu melakukannya.
Perhatikan keseluruhan konteks Kidung Agung 5-6. Maka argumennya akan berdampak dua muka sebagai berikut: Tak mungkin ini ada dalam Alkitab, bahasa erotis (“jorok”) seperti ini tak patut dianggap sebagai Firman Tuhan. Namun dibaliknya, ini adalah sebuah nubuatan (mulia) mengenai Muhammad!!
Masalah lebih jauh lagi adalah, meskipun orang-orang Muslim merasa perlu menemukan Muhammad disebut dalam Kitab Suci lain, karena Quran yang mengklaimnya (bahwa namanya tercantum dalam Taurat dan Injil, Sura 7:157). Tetapi Kidung Agung bukanlah bagian kitab Taurat, dan juga bukan bagian dari Injil. Oleh karena itu ayat ini sama sekali tak mungkin bisa memuaskan tuntutan Quran, sekalipun ayat tersebut dianggap berbicara mengenai Muhammad.

Di syurga manakah Muhammad bertemu Musa ?

(HSB Book #93, Hadith #608).
Ia mendongengkan dirinya bertemu dengan MUSA disurga ke-7, tertinggi, karena Musa memang telah diberi kehormatan berbicara langsung dengan Allah

(HSM Book #1, Hadith #309).
Di lain kesempatan Muhammad menyatakan pertemuannya dengan Musa adalah disurga ke-6, dan selanjutnya Ibrahim disurga ke-7

Dilema Muhammad: Allah Mengutus 124.000 Nabi


Andaikata benar Allah SWT telah mengirim 124.000 nabi dalam rentang waktu 4600 tahun sejak Adam, maka ini berarti bahwa Allah rata-rata telah mengirim seorang nabi baru ke dunia ini setiap DUA MINGGU, lalu tiba-tiba STOP persis pada wahyu terakhir kepada Muhammad sebagai Nabi dan Rasul terakhir! Ini berarti banyak sekali wahyu-wahyu Allah yang sudah bertebaran di dunia ini, baik lisan maupun tulisan, yang kesemuanya berkesinabungan lurus dengan Quran dan  Islam.
 nabinabi
Oleh: Ram Kampas
Kita tahu bahwa dari generasi Adam hingga generasi Abraham ada terbentang 2000 tahunan. Begitu pula generasi Abraham hingga Yesus (tahun Masehi) ada terbentang 2000 tahun kedua. Dengan demikian, dari zaman Adam hingga Muhammad ada terbentang sekitar 4600 tahun. 
Tapi kita juga tahu dari HR Musnad Ahmad no. 22288 bahwa Abu Dharr pernah bertanya kepada Muhammad tentang jumlah nabi-nabi yang ada. Dan beliau berkata:
“(Telah) diutus 124.000 Nabi-nabi, dan 315 diantaranya adalah Rasul-rasul”. [NB. Nabi dalam definisi Islam adalah orang yang mendapatkan wahyu Allah (walau tidak diperintahkan khusus untuk menyampaikannya sebagaimana halnya dengan Rasul)].
Maka izinkanlah kita kini untuk bertanya kepada Muhammad (atau wakil-wakilnya yang manapun) kalau-kalau beliau/mereka yang membuat klaim ini benar-benar paham MATEMATIKA. Sebab, andaikata benar Allah SWT telah mengirim 124.000 nabi dalam rentang waktu 4600 tahun sejak Adam, maka ini berarti bahwa Allah rata-rata telah mengirim seorang nabi baru ke dunia ini setiap DUA MINGGU, lalu tiba-tiba STOP persis pada wahyu terakhir kepada Muhammad sebagai Nabi dan Rasul terakhir! Ini berarti banyak sekali wahyu-wahyu Allah yang sudah bertebaran di dunia ini, baik lisan maupun tulisan, yang kesemuanya berkesinabungan lurus dengan Quran dan  Islam.
Muhammad berkata: “Setiap Nabi diutus hanya kepada bangsanya sendiri tetapi aku telah diutus kepada seluruh bangsa” (Hadis Shahih Bukhari 7, nomor 331).
Disini kita dapat melihat bahwa Muhammad pada awalnya merasa bahwa Allah tidak akan adil bilamana Dia hanya berbicara dengan satu bangsa pilihan saja. Muhammad tampaknya menolak gagasan bahwa bangsa Yahudi itu adalah bangsa pilihan Allah dengan “satu wahyu kenabian bagi semua bangsa”. Muhammad lebih menginginkan sebuah pewahyuan dalam bahasa Arabik, teks dan bacaannya.  Itu sebabnya, ia melontarkan pernyataan MAHA GHAIB TANPA BUKTI DAN JEJAKNYA  bahwa Allahlah yang telah mengutus 124.000 nabi kepada setiap bangsanya sendiri-sendiri! Tapi yang berakhir dengan ketidak-adilan yang tadinya ditolaknya, yaitu dengan menciptakan bagi dirinya yang Arab sebuah pewahyuan Arabik yang harus diberlakukan untuk seluruh bangsa! Bahkan sampai sholatpun setiap Muslim harus berbahasakan Arab kepada Allah jikalau sholatnya mau sampai ke telinga dan hati Allah.
Mohon Sarjana Muslim bisa tolong menjelaskan kepada dunia hal-hal berikut ini:
1. Ketika Muhammad berkata, “ Setiap nabi (dari angka 124.000 nabi dan angka 315 rasul) diutus hanya kepada bangsanya sendiri”, maka  Allah tampaknya telah mengalokasikan jatah seorang atau beberapa nabi Nya kepada  bangsa-bangsa yang ada, setempat-setempat, alias nabi lokal-Nya masing-masing, yang berbicara dalam bahasa lokalnya sendiri-sendiri. Celakanya Muhammad tidak mampu menyebutkan siapa nabi Allah dari bangsa-Ajam (asing) di luar Yahudi dan Arab. Ia hanya mampu men-spekulasikan (membualkan) angka-angka yang random, semisal 25 nama NABI dalam Quran, 124.000 TOTAL (minus 25) tanpa nama diluar Quran, dan tidak mampu menegaskan berapa  yang termasuk dalam 315 RASUL.
2. Menyebut angka 25, 315, atau 124.000 nabi/rasul adalah sia-sia. Tak berguna sedikitpun! Bilapun Muhammad salah bualan matematikanya  menjadi  24, 310 atau 123.000 nabi, inipun tidak berpengaruh apapun bagi agama Islam. Yang penting adalah apa peran dan ajaran yang Tuhan mau SAMPAIKAN lewat nabi tersebut kepada umatNya! Dan kita semua tahu bahwa Muhammad paling gemar bermain dan membualkan angka-angka kebodohan (yang tak berguna) demi menguatkan hal-hal yang mistis bagi selera pengikut Arabnya yang buta aksara.
SEKEDAR CONTOH ANGKA BUALAN NABI yang dipercaya Muslim:
  • “Sayap Jibril ada 600 pasang”
  • “Karena Muhammad LUPA, maka Malam Qadar diperkirakannya jatuh pada sepertiga akhir bulan Ramadhan, diangka-angka ganjilnya”
  • "Rentang waktu antara pembangunan Masjidil Haram (oleh Ibrahim) dengan Al-Aqsa adalah beda 40 tahun (Bukhari #55, Hadith #585).
  • “Mikraj Muhammad sampai ke surga ke-7. Disini ia membuat angka-angka surga yang terbalik.
  • Ia mendongengkan dirinya bertemu dengan MUSA disurga ke-7, tertinggi, karena Musa memang telah diberi kehormatan berbicara langsung dengan Allah (HSB Book #93, Hadith #608). Tetapi dilain kesempatan Muhammad menyatakan pertemuannya dengan Musa adalah disurga ke-6, dan selanjutnya Ibrahim disurga ke-7 (HSM  Book #1, Hadith #309).
3. Nabi mungkin tidak punya Kitab (entahlah), tapi rasul seharusnya punya kitab yang harus disampaikannya. Jadi dimana KITAB NUH, jika ia disebut sebagai Rasul? Muslim akan menjawab bahwa dimasa Nuh, belum dikenal aksara tekstual, jadi tak ada Kitab Nuh.
Tapi dengan alasan yang sama (non-eksistensi aksara tekstual), koq Ibrahim disebut-sebut sudah punya KITAB IBRAHIM pada zamannya? (QS87:19). Dan anehnya, Kitab ini tidak ditemukan dalam sejarah Islam yang katanya telah hadir sejak Adam diciptakan. Padahal Adam itu Muslim, kan?
4. Muhammad melagak seolah hebat tahu akan jumlah nabi dan rasul. Tapi TAHUKAH dia akan hal yang jauh lebih penting, yaitu tahu akan ISI-AJARAN dan risalah yang dibawakan masing-masing nabi tersebut? Dia menyebut-nyebut Kitab Zaburnya Daud misalnya, sebanyak 3x (Surat 4:163, 17:55, 21:105). Akan tetapi adakah Muhammad dan Muslim tahu akan Kitab ajaib yang harus diimani pula oleh Muslim ini? Tahukan bahwa Zabur bergaya puisi rohani yang sangat indah? Bahwa ia bukan saja terbatas pada kumpulan doa permohonan, dan mazmur pujian, dan nyanyian ucapan syukur, melainkan juga mencakup ratapan dan pengakuan dosa, serta berisi pengajaran dan hikmat, bahkan NUBUAT tentang keberadaan dan jati-diri Yesus Mesias sebagai sosok yang tersalib? Nah, jikalau Nabi Daud telah menubuatkan dengan tepat penyaliban dan kebangkitan Al-Masih 1000 tahun sebelumnya, kenapa Muhammad koq masih datang dengan “wahyu” sepihak yang menyalahinya? Muslim sering tidak paham, bahwa Nubuat yang terbukti, adalah keabsahan ilahiah yang tidak bisa dibantah lagi. Ia shahih 1000 x ketimbang ayat Quran yang hanya klaim, tanpa bukti apapun!
5. Dan yang paling memalukan Islam adalah, SIAPAKAH kiranya seratusan ribu nabi-nabi itu yang telah menerima wahyu Allah SWT-ISLAMI yang dapat dicari jejaknya diseluruh dunia? Disini Ulama diam seribu bahasa karena tidak bisa menampilkan SATU SOSOK NABI ISLAMI LOKAL (yang telah diutus oleh Allah Islam) yang mengajarkan ajaran-ajaran ala Muhammad kepada bangsa lokalnya. Tak ada Nabi Islami sebelumnya di Tiongkok misalnya. Entah itu Lao Tze, atau Kong Hu Cu dll., semuanya tidak ada yang mengajarkan jihad dan adanya dunia akhirat. Sebaliknya Kong Hu Cu berkata, “Jika kalian masih belum tahu tentang kehidupan, bagaimana kalian tahu soal kematian?”  Demikian pula dengan di India. Tak ada nabi Hindu sejak 1200 SM yang memberitakan ajaran-ajaran NON-Veda, kekerasan kepada kafir, atau mengajar diluar konsep Karma dengan reinkarnasinya.
Atau lebih gampangnya, jangankan 124.000 nabi, namun cukup Ulama Indonesia  temukan ANGKA MATEMATIKA, SATU SAJA nabi Islami di tanah Indonesia sebelum abad ke-6?
Di Taruma Negara? Malawarman? Dengan bahasa atau Kitab lokalnya!