Kamis, 06 Agustus 2015

Pertanyaan yang membuktikan Muhammad adalah nabi atau BUKAN nabi


Pada zaman dahulu ada seorang raja di Babilonia, penguasa dunia, bermimpi. Karena ingin tahu arti mimpinya Raja itu memanggil para cendikiawan istana (orang berilmu, ahli jampi, ahli sihir dan para Kasdim). Raja itu begitu cerdik sehingga dia menanyakan arti mimpinya terlebih dahulu TANPA menceritakan mimpinya. Tentu saja mimpi raja tidak bisa diartikan. Raja berpikir jika apa yang diimpikannya saja tidak bisa diceritakan, bagaimana mungkin para penafsir mimpi bisa meng-klaim bahwa mereka mampu menafsirkan arti mimpinya.

Singkat cerita raja begitu marah sehingga para cendikiawan itu akan dipenggal kepalanya dan rumah mereka pun akan dihancurkan. Para cendikiawan istana begitu panik karena bagaimana pun mereka tidak bisa mengartikan mimpi karena mimpinya saja tidak diceritakan oleh raja. Tetapi untung ada nabi Daniel yang sanggup menceritakan apa mimpi raja sekaligus artinya. Tentunya bukan Daniel nya yang hebat, tetapi karena Tuhan memberitahu Daniel tentang mimpi raja beserta artinya. Karena kemampuan Daniel mengungkap misteri, orang Yahudi menjadi PERCAYA bahwa Daniel adalah seorang nabi. Kisah tersebut adalah cerita raja Nebukadnezar dari Babilonia.
Jadi seorang nabi tentunya bisa mengetahui segala hal yang menjadi misteri. Seorang nabi akan bertanya langsung kepada Tuhan untuk memecahkan misteri itu. Tetapi jika suatu misteri hanyalah cerita dongeng, tetapi dijawab seolah seperti suatu yang nyata, maka pastilah nabi itu palsu adanya.
──────
Kisah ini muncul sebagai akibat dari pertanyaan yang diajukan oleh kaum Quraish Mekkah yang ingin menguji kenabian Muhammad. Dikisahkan kaum Quraish mengutus Uqbah bin abi Muait dan Nadr bin al Harits untuk menjumpai rabi Yahudi yang kemudian menyarankan untuk mengajukan 3 pertanyaan kepada Muhammad.

Sumber : Sirah Ibnu Ishaq – Kitab Sejarah Nabi Tertua Muhammad bin Yasar bin Ishaq. [Muhamadiyah University Press, 2003, jilid 1, hal. 201-202]

Ketika Nadr mengatakan hal tersebut kepada mereka, mereka mengirim dia dan Uqbah bin Abu Muait kepada pendeta Yahudi di Medina. Sang pendeta berkata, “Ajukanlah pertanyaan kepadanya tentang 3 hal yang akan kami jelaskan kepada kalian, jika dia memberikan jawaban yang benar, maka dia memang seorang nabi, tetapi jika dia tidak dapat menjawabnya dengan benar, maka dia adalah seorang bajingan…

PERTANYAAN PERTAMA
Tanyakan kepadanya tentang ANAK-ANAK MUDA YANG MENGHILANG dimasa lalu (maksudnya tentang dongeng The Seven Sleepers yang dimuat dalam Quran).

PERTANYAAN KEDUA
Tanyakanlah kepadanya tentang LAKI-LAKI PENGEMBARA AGUNG yang telah mencapai negeri timur dan negeri barat (maksudnya tentang Alexander Agung).

PERTANYAAN KE TIGA
Tanyakanlah kepadanya tentang roh.
Kemudian pendeta Yahudi menyatakan, jika Muhammad mampu menjawab dengan benar maka ikutlah dia karena dia adalah seorang nabi. Jika tidak dapat, maka dia adalah seorang penipu, maka perlakukanlah dia seperti apa yang kalian kehendaki”.

Ketiga pertanyaan kemudian disampaikan kepada Muhammad oleh Nadr dan Uqbah, dan Muhammad menjawab, “Aku akan memberikan jawabannya besok” (hal.202).

Ternyata Muhammad SAW tidak dapat menjawab sesuai waktu yang dijanjikannya sendiri dan baru dapat menjawab setelah lebih dari 15 hari.

JAWABAN MUHAMMAD ADALAH:
  1. Tentang orang muda yang menghilang dimasa lalu terjawab dengan sura Al-Kahfi yang menceritakan beberapa pemuda tertidur selama ratusan tahun (QS 18 : 9–26)
  2. Tentang pengembara terjawab dengan ayat-ayat tentang Zulkarnain (Alexander Agung) yang mencapai tempat matahari terbenam di lumpur hitam (QS 18 : 83–101).
  3. Sementara tentang roh, Muhammad tidak dapat menjawab dan hanya mendapatkan wahyu bahwa roh adalah diluar jangkauan pikiran manusia.
    QS 17:85 – Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: “Roh itu termasuk urusan Tuhanku dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit”. (cara Muhammad menghindar dari pertanyaan yang dia tidak bisa jawab)
Satu hal yang tidak disadari oleh Muhammad adalah bahwa pendeta Yahudi MENJEBAK Muhammad dengan 3 pertanyaan. Dari 3 pertanyaan, 2 pertanyaan yaitu tentang pemuda yang tertidur di gua dan Zulkarnain adalah pertanyaan jebakan karena cerita ini jelas adalah legenda yang tidak ada nilai teologisnya sama sekali. (Dan bodohnya si Muhammad telah terjebak dalam perangkap Yahudi tersebut, yang dari padanya terbongkar kedok kenabian muhammad yang PALSU!)

Kisah pengembara yang mencapai tempat matahari adalah legenda tentang kaisar kafir Alexander Agung. Sedangkan cerita tentang pemuda yang tertidur adalah legenda The Seven Sleepers of Efessus. Cerita ini diterjemahkan dalam bahasa Syria oleh James dari Sarug (w. 521M).

Lucunya untuk 2 pertanyaan jebakan ini Muhammad justru menjawabnya dan bahkan masuk dalam Al-Qur’an.
Indikasi bahwa Muhammad terjebak pertanyaan rabi Yahudi adalah jelas dari reaksi kaum Quraish Mekah. Rabi Yahudi sudah menyatakan “Jika mampu menjawab dengan benar maka ikutlah dia karena dia adalah seorang nabi. Jika tidak dapat, maka dia adalah seorang penipu, maka perlakukanlah dia seperti apa yang kalian kehendaki”.

Kenyataan bahwa kaum Quraish Mekah tetap tidak mau mengikuti Muhammad sehingga akhirnya harus ditundukkan dengan kekuatan bersenjata hanya dapat dijelaskan bahwa: Jawaban Muhammad salah total.
Jika memang Muhammad mendapat wahyu ilahi, dia seharusnya dapat menyatakan bahwa kisah The Seven Sleepers dan kultus Dzulkarnain hanyalah sekedar legenda (dongeng), bukannya malah menganggap itu adalah realitas sejarah. Dan akibatnya nasib Uqbah yang mengajukan pertanyaan menjadi jelas, yaitu harus dihukum mati saat tertawan dikemudian hari.

Tidak ada komentar: